HARGA MINYAK: Ke level tertinggi dalam 9 bulan

Bisnis.com,20 Feb 2012, 08:43 WIB
Penulis: News Editor

MELBOURNE: Harga minyak naik ke level tertinggi dalam 9 bulan terakhir di New York di tengah spekulasi pasokan dapat terganggu setelah Kementerian Perminyakan Iran menyatakan berhenti mengekspor minyak mentah ke perusahaan Prancis dan Inggris. Harga produk berjangka itu naik 1,9% untuk hari keempat, reli terpanjang sejak Desember. Kenaikan itu dipicu pernyataan dalam situs berita milik Kementerian Perminyakan Shana yang melaporkan bahwa Iran akan memasok minyak mentah untuk "pelanggan baru." Pelanggan baru itu, bukan perusahaan Prancis dan Inggris. Laporan tersebut mengutip Alireza Nikzad Rahbar, seorang juru bicara kementerian. Harga juga melaju sebelum menteri keuangan Eropa bertemu hari ini untuk membahas kesepakatan dana talangan 130 miliar euro (US$171 miliar) untuk Yunani, paket bantuan kedua. US$110 per barel "Sentimen di pasar telah berubah dalam minggu lalu," kata Tetsu Emori, manajer investasi komoditas Astmax Ltd di Tokyo.Dia memprediksi minyak mentah New York akan mencapai US$110 per barel dalam waktu dekat. "Kami mendapat kabar Iran menghentikan ekspor [ke beberapa negara] sehingga mungkin telah mendorong harga naik. Negara-negara euro tidak punya pilihan selain menerima perjanjian, jika tidak semuanya akan runtuh," kata Emori. Harga minyak mentah untuk penyerahan Maret naik US$1,97 ke US$105,21 per barel dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange, harga harian tertinggi sejak 5 Mei. Kontrak itu, yang berakhir besok, berada pada US$104,78 pukul 8.28 waktu Singapura. Harga meningkat 4,6% pekan lalu dan naik 6% tahun ini. Sementara itu, harga minyak Brent untuk penyerahan April di ICE Futures Europe yang berbasis di London naik US$1,42 atau 1,2%, ke US$121 per barel. Rahbar mengatakan penghentian oleh Iran itu menyusul peringatan oleh menteri perminyakan bahwa negara itu mungkin bertindak secara lebih dulu menjelang larangan Uni Eropa pada Juli. UE melarang negara anggotanya mengimpor minyak dari Iran karena program nuklirnya. AS juga telah memberikan sanksi terhadap Negeri Mullah itu. (Taufikul Basari/tw) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nadya Kurnia
Terkini