JAKARTA: PT Bank CIMB Niaga Tbk mencatatkan laba bersih selama 2011 sebesar Rp3,17 triliun atau naik 25% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) CIMB Niaga hari ini, telah menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan temasuk Laporan Pengawasan Dewan Komisaris CIMB Niaga tahun buku 2011.Berdasarkan rilis yang diterima Bisnis, beberapa kinerja utama yang berhasil dicapai adalah meningkatnya laba bersih CIMB Niaga sebesar 25% menjadi Rp3,17 triliun, dari Rp2,55 triliun pada 2010.Total dana pihak ketiga (DPK) meningkat 12% menjadi Rp131,81 triliun. Peningkatan DPK ini juga diikuti dengan peningkatan dana murah (giro dan tabungan) sebesar 14% menjadi Rp58,42 triliun. Selain itu, CIMB Niaga juga terus meningkatkan fungsi intermediasinya dengan meningkatnya penyaluran kredit menjadi Rp125,70 triliun, atau naik 20%.Pertumbuhan kredit CIMB Niaga terjadi di seluruh segmen, Komersial, Korporasi dan Retail yang masing-masing tumbuh sebesar 23%, 19% dan 14% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.Di samping itu, CIMB Niaga mengembangkan pembiayaan kepada usaha mikro serta bisnis Rahn (gadai emas) dengan jumlah unit yang encapai masing-masing sebanyak 233 unit dan 67 unit per Desember 2011. Dalam rangka pengembangan usaha CIMB Niaga, RUPST juga telah menyetujui penggunaan laba bersih tahun buku 2011, dan melaporkan pertanggung-jawaban penggunaan dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Terbatas V, Obligasi Subordinasi II Tahun 2010, dan Obligasi I Tahun 2011. Arwin Rasyid, Presiden Direktur CIMB Niaga mengatakan, laba bersih CIMB Niaga tahun buku 2011 tercatat sebesar Rp3,17 triliun."Selain telah dibagikan kepada pemegang saham CIMB Niaga sebagai Dividen Interim, dana tersebut dicatat sebagai laba ditahan untuk pengembangan usaha CIMB Niaga," kata Arwin.Sejalan dengan hal tersebut, dalam laporan penggunaan dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Terbatas V, Obligasi Subordinasi II Tahun 2010, dan Obligasi I Tahun 2011 mencapai masing-masing sekitar Rp1,5 triliun, Rp1,6 triliun dan Rp1,5 triliun, dijelaskan bahwa dana telah sepenuhnya digunakan untuk ekspansi kredit, sesuai rencana penggunaan dana yang dituangkan dalam Prospektus masing-masing. (faa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel