TAIWAN hentikan subsidi BBM, protes muncul dari oposisi

Bisnis.com,02 Apr 2012, 01:23 WIB
Penulis: News Editor

TAIPEI:  Pemerintah Taiwan pada Minggu mengumumkan berakhirnya subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang telah berlangsung selama 16 bulan, mendorong harga bensin naik sekitar 10 % dan mengundang kecaman dari pihak oposisi.

 

Mulai Senin, harga bensin tanpa timbal di stasiun pengisian bahan bakar minyak  umum (SPBU) akan naik hingga 10,6% per liter, sedangkan harga satu liter solar akan melompat 10,3%, lapor AFP.

 

"Ini adalah keputusan sulit. Saya sepenuhnya mengerti bahwa orang harus membayar lebih dari saku mereka, tetapi kami harus melakukan ini," kata Menteri Perekonomian Shih Yen-Shiang kepada wartawan.

 

"Sebagai seorang menteri, saya harus mempertimbangkan pembangunan negara jangka panjang, yang telah terancam oleh subsidi."

 

Bensin tanpa timbal akan naik antara 34-37,5 dolar Taiwan (US$41,15-US$41,27) per liter, tergantung pada jenis bensinnya, sementara harga solar akan naik US$33,1 per liter. 

Tindakan itu telah memancing kecaman dari oposisi. Thomas Lee, anggota parlemen dari oposisi Partai Rakyat Pertama (PFP), mengecam kenaikan harga sebagai "lelucon April Mop pemerintah yang dimainkan pada rakyat". 

Kelompok oposisi utama Partai Demokratik Progresif (DPP) menuntut pemerintah merombak perusahaan milik negara CPC Corp. Taiwan, pemasok utama minyak di pulau ini daripada menaikkan harga. 

Shih mengatakan, sejak subsidi diperkenalkan pada akhir 2010, CPC, yang menguasai sekitar 75% pasar minyak bumi di pulau itu, telah menghasilkan kerugian 48,6 miliar dolar Taiwan (US$1,64 miliar). 

CPC akan mengakhiri subsidi pada Senin, sementara pemasok minyak Taiwan lainnya, Formosa Petrochemical Corp yang lebih kecil, mengatakan akan mengikutinya pada Selasa. (Antara/ea)

 

BACA JUGA:

HARGA BBM: GOLKAR LAH PEMENANG YANG SESUNGGUHNYA

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Marissa Saraswati
Terkini