DENNY INDRAYANA akui ada pemukulan di lapas

Bisnis.com,03 Apr 2012, 15:26 WIB
Penulis: Giras Pasopati

JAKARTA: Wakil Menkum dan HAM Denny Indrayana mengakui ada pemukulan terhadap petugas Lapas Kelas II A Pekanbaru yang dilakukan salah seorang anggota rombongannya saat sidak Narkoba kemarin. Denny memaparkan pada Senin dini hari sekitar pukul 02.30, Kemenkum dan HAM bersama dengan BNN melakukan sidak di Lapas Pekanbaru, Riau. Operasi dilakukan setelah ada pengembangan dari BNN bahwa ada pengedar yang bertransaksi di dalam Lapas. Pada saat rombongan yang dipimpin olehnya datang, pagar lapas ternyata dikunci, sehingga rombongan tersebut terpaksa melompati pagar. Kemudian pada saat sampai pintu lapas ternyata digembok dan pada saat dia meminta untuk dibukakan, petugas menolaknya. "Sampai di pintu lapas ada proses lama. Saya bel tidak dibuka lebih dari lima menit. Satu menit saja berkurang apa yang kita tuju bisa hilang (barang bukti)," ujar Denny saat konferensi pers di kantor Kemenkum dan HAM hari ini, Selasa, 3 April 2012. Pada saat dikonfimasi kenapa lama sekali untuk membuka pintu, jelas Denny, petugas mengaku takut karena saat itu rombongan Denny bersenjata dan memakai tutup muka. Kemudian pada saat pintu akhirnya dibuka oleh petugas Lapas, maka terjadilah insiden pemukulan tersebut.   "Petugas [dari rombongan Denny] ada yang marah memukul karena tidak dibuka. Saya justru menahan supaya tidak dipukul," tegas Denny. Namun Denny tidak bersedia menjelaskan lebih lanjut mengenai insiden pemukulan tersebut. Anggota rombongan yang memukul juga tidak diketahui berasal dari Kemenkum atau dari BNN. Denny juga enggan berkomentar mengenai langkah selanjutnya yang akan diambil terkait insiden pemukulan tersebut. Proses sidak tersebut kemudian berjalan selama tiga hingga empat jam. Dari hasil Sidak tersebut Kemenkum dan BNN menciduk tiga orang warga binaan dan satu petugas Lapas. (17/tw)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nadya Kurnia
Terkini