KABAR JABAR: Samsat Waduk Jatigede dibentuk

Bisnis.com,04 Apr 2012, 09:31 WIB
Penulis: News Editor

BANDUNG: Sejumlah peristiwa ekonomi bisnis mewarnai halaman utara beberapa surat kabar yang terbit di Bandung, hari ini Rabu 4 April 2012. Berikut ringkasannya:

 

Samsat Jatigede

Pemerintah membentuk Satuan Manunggal Satu Atap (Samsat) untuk mempercepat penanganan dampak pembangunan Waduk Jatigede, Sumedang. Tim ini menargetkan masalah Jatigede selesai pada 2013.

 

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Barat Denny Juanda mengatakan tim Samsat sudah mulai bekerja sejak Februari tahun ini.

 

"Samsat ditugaskan untuk menyelesaikan masalah sosial, budaya, dan lingkungan Jatigede. Sedangkan pembangunan bendungannya oleh Kementerian PU," katanya kepada Bisnis, kemarin. (Bisnis Indonesia)

 

Harga sembako

Dinas Koperasi UKM,Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bandung menjamin harga sejumlah kebutuhan bahan pokok kembali normal setelah dibatalkannya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) 1 April lalu.

 

Kepala Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan kepastian tersebut terlihat dari pantauan harga yang terjadi di sejumlah pasar tradisional.

 

”Sejak kemarin petugas kami melakukan pemantauan.Hasilnya, beberapa komoditi mengalami penurunan karena BBM tidak jadinaik,makamerekamungkin menurunkan juga harganya,” jelas Ema kepada wartawan,kemarin. (Sindo)

 

Harga cabai

Memasuki April ini, harga cabai merah di Kota Cirebon terus melejit. Tidak tanggung-tanggung, kenaikannya mencapai Rp2.000 per hari.

 

Berdasarkan pantauan Tribun di Pasar Pagi, kemarin harga cabai merah sudah mencapai Rp18.000 per kilogram. Padahal tiga hari sebelumnya dibanderol Rp13.000 per kilogram.

 

"Harga cabai memang sedang naik. Sudah beberapa hari terakhir ini terus naik," kata pedagang sayuran, Ade, kemarin. (Tribun Jabar) (k/38/Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Puput Jumantirawan
Terkini