BI RATE 5,75%: Ekonom khawatirkan rupiah & harga obligasi

Bisnis.com,12 Apr 2012, 19:29 WIB
Penulis: Andhika Anggoro Wening

JAKARTA: Ekonom menilai ditetapkannya BI Rate di level 5,75% dapat memicu depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar, dan mendorong penurunan harga obligasi di pasar modal beberapa bulan ke depan.Ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk Dian Ayu Yustina & Anton H. Gunawan dalam risetnya sore ini, 12 April 2012, mengatakan hal itu menjadi beberapa implikasi pasar akibat ditetapkannya BI Rate di level yang sama."Dimungkinkan adanya potensi kenaikan pesat imbal hasil [yield] obligasi beberapa bulan ke depan, meskipun Bank Indonesia masih mendukung posisi di pasar," ujar keduanya.Kenaikan imbal hasil di pasar obligasi akan mendorong turunnya harga karena pergerakan yield dan harga saling bertolak belakang di pasar sekunder.Meskipun memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar akan turun, mereka memprediksi nilai tukar rupiah masih ditetapkan pada level yang sama, yaitu di level Rp8.950 dengan risiko kenaikan tipis ke Rp9.100 per dolar AS.Hari ini, rapat dewan gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan bunga acuan 5,75% karena dinilai masih bisa mempertahankan inflasi dari sisi fundamental dalam beberapa bulan ke depan.Meskipun begitu bank sentral tetap mewaspadai kemungkinan adanya kenaikan inflasi dari rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah dalam beberapa bulan mendatang.Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengatakan bank sentral siap mengambil langkah kebijakan moneter untuk mengantisipasi dampak kenaikan inflasi dari rencana kenaikan harga bahan bakar minyak.“BI Rate 5,75% masih relevan dengan fundamental inflasi dalam beberapa bulan kedepan,” ujar Darmin. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Dara Aziliya
Terkini