RI-SELANDIA BARU: AANZFTA beri dampak signifikan 3-4 tahun mendatang

Bisnis.com,17 Apr 2012, 19:04 WIB
Penulis: Martin-nonaktif

 

JAKARTA: Perdana Menteri Selandia Baru John Key optimistis akan ada peningkatan signifikan atas volume perdagangan Negeri Kiwi itu dengan Indonesia dalam 3-4 tahun mendatang, menyusul adanya perjanjian kerja sama  perdagangan bebas Asean dengan Australia serta Selandia Baru (Asean-Australia and New Zealand Free Trade Agreement/AANZFTA).
 
John Key mengatakan memang menjadi kontras jika membandingkan volume perdangan RI-Selandia Baru dengan Indonesia-China. Mengingat saat ini total perdagangan RI-Selandia Baru mencapai US$1,1 miliar.
 
“Free trade agreement  memberi peluang besar. Awal entry point untuk meningkatkan kerja sama dan meningkatkan pertumbuhan. [Kita akan melihat dalam waktu] 3-4 tahun ke depan [pertumbuhan total perdagangan RI-Selandia Baru] sangat signifikan,” kata  Key saat konferensi pers bersama dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Pers Selasa, 17 April 2012.
 
Key mengatakan  sejumlah pengusaha besar asal Selandia Baru telah menyatakan berminat untuk investasi di Indonesia,  di tengah pertumbuhan ekonomi yang berlangsung secara positif di Indonesia saat ini.
 
Di samping itu, akses dua negara tersebut juga semakin terbuka, nilai Key, dengan adanya destinasi maskapai penerbangan  Indonesia dan Selandia Baru.
 
“Ke depan ada potensi Selandia Baru dan Indonesia untuk meningkatkan perdagangan dan bisnis. Pengusaha besar, mereka bertekad investasi di indonesia,” kata Key.
 
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan terkait dengan  perdagangan bebas dengan Selandia Baru, kedua negara tidak  menetapkan target angka pertumbuhannya.
 
SBY menilai sejumlah potensi di bidang perdagangan dengan Selandia Baru masih terbuka. Saat ini memang volume perdagangan kedua negara mencapai US$1,1 miliar.
 
“Kami tidak menetapkan angka yang sangat spesifik, tapi semangat dan tekad kami meningkatkan secara signifikan,” kata SBY. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini