INDUSTRI FILM: Jabar gencarkan muatan budaya lokal

Bisnis.com,18 Apr 2012, 16:57 WIB
Penulis: News Editor

 

BANDUNG: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat berharap dapat merangkul berbagai pemangku kepentingan dalam industri perfilman Jawa Barat untuk dapat menghasilkan karya bermuatan lokal. 
 
Kepala Disparbud Jabar Nunung Sobari menyatakan banyak kearifan lokal Jawa Barat yang bisa diangkat dalam karya film.
 
“Cerita rakyat dan legenda dapat diolah menjadi sebuah naskah film untuk mendekatkan kearifan lokal kepada masyarakat,” katanya saat dihubungi Bisnis hari ini.
 
Selain itu, pihaknya menginginkan tercipta karya yang mengangkat potensi keindahan alam Jawa Barat maupun berbagai peristiwa bersejarah rakyat Jawa Barat.
 
“Dengan begitu, film akan memiliki berbagai fungsi di antaranya menampakan jati diri masyarakat,” katanya. Dia berharap dalam 1-2 tahun rencana tersebut dapat diwujudkan.
 
Menurutnya, untuk menghasilkan film berkualitas dibutuhkan proses yang tidak instan seperti di negara maju. “Karena itu kami juga masih harus melakukan berbagai proses tahapan agar rencana tersebut terwujud,” katanya. 
 
Pihaknya mulai menggencarkan berbagai program yang dapat meningkatkan perkembangan industri film Jawa Barat dalam beberapa waktu terakhir.
 
“Kami berusaha meningkatkan wawasan dan keterampilan para pelaku industri film karena teknologi dalam dunia perfilman terus berkembang,” katanya. Hal tersebut diantaranya terwujud melalui pelatihan proses produksi film.
 
Kepala Bidang Kesenian dan Perfilman Disparbud Jabar Agus Hanafiah menyatakan pelatihan produksi film diadakan sebagai bukti adanya fungsi pemerintah daerah sebagai regulator dan fasilitator.
 
Pelatihan tersebut juga mendapat antusias sangat baik dari para pelaku industri film Jawa Barat. Pelatihan juga melibatkan segenap jajaran Pegawai Negeri Sipil dari dinas di berbagai wilayah di Jawa Barat yang bergiat di bidang seni budaya.  (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini