WALL STREET: Intel & IBM jeblokkan indeks

Bisnis.com,19 Apr 2012, 05:03 WIB
Penulis: News Editor

NEW YORK: Saham AS terpelanting setelah lebih dari sebulan mengeruk keuntungan menyusul Intel (INTC) Corp dan International Business Machines Corp yang mengawal saham teknologi  anjlok usai melaporkan kinerjanya.Intel dan IBM merosot sedikitnya 1,5% di tengah pertumbuhan penjualan terendah sejak 2009. Berkshire Hathaway Inc (BRK/A) tergelincir 1,3% setelah Warren Buffett didiagnosis menderita kanker prostat stadium I. Genworth Financial Inc anjlok 21% setelah menunda rencana penawaran umum untuk unitnya di Australia. Apple Inc (AAPL) menguat 0,3% setelah Goldman Sachs Group Inc menaikkan estimasi untuk perusahaan teknologi yang paling berharga.S&P 500 turun 0,2% menjadi 1.387,75 pada pukul 15.24 waktu New York. Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 59,37 poin atau 0,5% ke 13.056,17 hari ini. The Russell 2000 Index untuk perusahaan kecil kehilangan 0,6% menjadi 805,45. Perdagangan di S&P 500 (SPX) tercatat 2% di bawah rata-rata 30-hari."Laba suam-suam kuku," kata Nick Sargen, Kepala Investasi Fort Washington Investment Advisors di Cincinnati, yang mengawasi US$40 miliar. "Anda mendapatkan kekecewaan dari beberapa perusahaan teknologi di saat pasar semacam itu memiliki lari yang baik. Kami tidak bearish, tetapi jika kita akan menambah posisi, kita perlu mundurnya. "Saham jatuh sebagai Intel marjin kotor perkiraan yang lebih rendah dari prediksi beberapa analis dan penjualan IBM terjawab perkiraan. S&P 500 telah naik 11% pada 2012 melalui kemarin pada data ekonomi dan perusahaan yang lebih baik dari estimasi. Ekuitas juga turun sebagai bank pembuat kebijakan Inggris mengatakan inflasi mungkin lebih tinggi dari perkiraan. (Bloomberg/arh)

 

 

>> BACA JUGA ARTIKEL LAINNYA:

+ Liga Champions: Di balik kekalahan REAL MADRID

+ SIAPA di belakang sepak terjang DAHLAN ISKAN?

+ Berita BISNIS INDONESIA hari ini: Akuisisi Bank Danamon TERGANJAL?

+ BURSA ASIA: NIKKEI tergelincir

+ Mau beli saham JAGUAR dan LAND ROVER?

+ Spanyol menyeret EURO terus terpuruk

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Lestari Ciptaningtyas
Terkini