HARGA NAIK: BI Makassar diminta tekan inflasi

Bisnis.com,25 Apr 2012, 17:14 WIB
Penulis: News Editor

MAKASSAR: Perwakilan Bank Indonesia di Makassar diminta untuk mengambil langkah antisipatif dalam mengendalikan inflasi di daerah menyusul kenaikan beberapa komoditas pokok di Sulawesi Selatan.Ketua Komisi B Bidang Perekonomian dan Keuangan DPRD Makassar Irwan ST mengatakan Bank Indonesia harus segera berkoordinasi dengan sejumlah instansi untuk mengamanankan semua harga kebutuhan bahan pokok di pasaran sebab beberapa komuditi sudah mulai merangkak naik."Prediksi kenaikan harga dan biaya produksi Gabah Kering Giling (GKG) dikhawatirkan menjadi pemicu kenaikan seluruh bahan-bahan pokok. Harga cabai rawit saja naik, itu bisa memicu inflasi, apalagi ini sudah masuk ke komoditas beras," keluh Irwan saat ditemui Bisnis, Rabu 25 April 2012.Menurutnya, penurunan stok pangan dan rendahnya penyerapan anggaran serta peningkatan produksi pertanian selama ini menjadi pemicu kenaikan harga bahan pokok. "Areal persawahan dan pertanian kami cermati terus mengalami penyempitan," ucapnya.Bank Indonesia disarankan segera mengoptimalkan kinerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang dibentuk di beberapa ibukota provinsi termasuk kota Makassar. "Tim terpadu ini harus menjaga stabilitas ekonomi kota. Naiknya harga beberapa kebutuhan pokok saat ini tidak bisa dipandang remeh, sebab berpotensi memicu efek domino bagi kebutuhan yang lain. Dibutuhkan kesigapan BI dan pemda setempat untuk melakukan antisipasi," tegasnya.Adapun kebutuhan pokok yang berpotensi naik diantaranya komoditas pertanian dinilai masih perlu melibatkan sejumlah pihak terkait termasuk koordinasi antara lembaga pemerintah daerah, perbankan dan stakeholder lainnya. "Tim terpadu perlu berkoordinasi langsung dengan daerah-daerah pertanian yang selama ini mensupplai kebutuhan pokok warga Kota Makassar, seperti Kabupaten Sidrap, Gowa, dan Enrekang. Langkah ini untuk mencegah intervensi spekulan yang akan 'memainkan' harga," ujarnya. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Dara Aziliya
Terkini