NILAI TUKAR: Euro melemah terhadap yen

Bisnis.com,30 Apr 2012, 07:11 WIB
Penulis: News Editor

SINGAPURA: Euro masih melemah terhadap yen setelah penurunan 2 hari di tengah spekulasi data Spanyol hari ini akan menunjukkan ekonomi negara itu menyusut karena krisis utang.

 

Euro menyentuh level terendah dalam hampir 2 tahun terhadap pound sebelum pemerintah Spanyol mengadakan media briefing hari ini untuk menjelaskan langkah-langkah guna mengurangi defisit.

 

Dollar Australia tetap lebih tinggi setelah naik 3 hari versus mata uang AS di tengah prospek saham Asia akan memperpanjang kenaiakan ekuitas global, mendorong permintaan atas aset berimbal hasil tinggi.

 

"Tidak ada fundamental nyata yang mendukung euro pada tingkat ini," kata Thomas Averill, Managing Director Rochford Capital, di Sydney. "Saya rasa cukup bearish karena [kondisi] Spanyol dan zona euro yang lebih luas secara keseluruhan."

 

Euro sedikit berubah pada 106,39 yen pukul 7.21 di Singapura dari penutupan di New York pada 27 April ketika kehilangan 0,6%.

 

Mata uang 17 negara itu tergelincir ke 81,34 pence Inggris, terlemah sejak Juni 2010, sebelum diperdagangkan pada 81,35 pence, 0,2% lebih rendah dari akhir pekan lalu. Euro jatuh 0,1% menjadi US$1,3240. Dolar naik 0,1% menjadi 80,35 yen.

 

Dolar Australia berada pada US$1,0455 dari US$1,0471 setelah naik 1,5% dalam 3 hari terakhir. Indeks MSCI Global atas saham menguat 0,4% pada 27 April. Pasar Jepang tutup hari ini untuk hari libur nasional. (Bloomberg/mtb/ra)

 

+ JANGAN LEWATKAN ARTIKEL MENARIK LAINNYA:

> PREDIKSI SAHAM Hari Ini

> Suzuki ERTIGA, Persaingan Jadi PANAS

> JELANG 1 MEI: Hari Buruh Diharapkan Damai

> MANDIRI FINANCE Profit Soares 40%

> BARCLAYS Leaderships Under Fire

> INDONESIAN IDOL: Sean Calon Juara?

> PENGUSAHA MUDA: Baba Rafi Ekspansi ke ASEAN

> EDITORIAL BISNIS: Jangan Lagi Jadi Jago Kandang

> KAFE BISNIS: Mari Nikmati Dividen Demokrasi

> RI-Sudan kerja sama pemberdayaan UKM 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Basilius Triharyanto
Terkini