BANK MUAMALAT: Pemegang saham bersedia serap sukuk

Bisnis.com,01 Mei 2012, 16:58 WIB
Penulis: Sutan Eries Adlin

 

JAKARTA: PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menyatakan para pemegang saham berencana ikut menyerap emisi sukuk subordinasi tahap pertama senilai Rp800 miliar, yang mulai ditawarkan pada awal Juni mendatang.
 
Andi Buchari, Direktur Bank Muamalat, mengatakan perseroan bersama penjamin pelaksana emisi (underwriter) belum mengangendakan road show untuk menyukseskan emisi sukuk subordinasi (subdebt) di dalam negeri maupun luar negeri.
 
Meski demikian, lanjutnya, tidak tertutup kemungkinan road show akan dilaksanakan di sela-sela agenda penerbitan sukuk yang mulai dilakukan penawaran pada awal Juni.
 
“Underwriter yang nantinya akan mengatur masalah road show. Mereka akan melihat apakah Jakarta sudah bisa menyerap seluruhnya atau butuh road show ke luar daerah.” ujarnya seusai seremoni milad ke-20  hari ini Selasa 1 April 2012.
 
Dia menambahkan ada beberapa investor sudah mengetahui rencana rencana emisi sukuk tersebut, termasuk para pemegang saham. “Pemegang saham kami juga ingin menjadi bagian dari investor sukuk tersebut,” jelasnya.
 
Berdasarkan situs resmi perseroan, ada sembilan investor asing dan domestik yang menjadi pemegang saham bank syariah pertama di Indonesia ini. Itu masih ditambah pemegang saham publik yang memiliki porsi 6,84%.
 
Beberapa investor besar yang menjadi pemegang saham Bank Muamalat a.l. Islamic Development Bank, Boubyan Bank Kuwait, dan Atwill Holdings Limited.
 
Bank Muamalat akan menerbitkan subdebt tahap pertama senilai Rp800 miliar sebagai bagian dari emisi berkelanjutan (shelf registration) dengan total Rp1,5 triliun. Subdebt tersebut berjangka waktu 10 tahun dengan call option (opsi pembelian kembali) pada tahun kelima.
 
Surat berharga syariah ini menggunakan akad mudharabah dengan sistem bagi hasil atas kineja pembiayaan perseroan yang menjadi jaminan (underlying) dari subdebt yang dimaksud.
 
Untuk menyukseskan emisi tersebut, perseroan telah menunjuk tiga perusahaan sekuritas sebagai underwriter, yakni PT Bahana Securities sebagai lead underwriter dan PT Danareksa serta PT Indo Premier Securities sebagai anggota underwriter.
 
Andi menambahkan calon investor dari sukuk bisa berasal dari dalam dan luar negeri. Selain itu, investor juga bisa berasal dari kalangan institusi ataupun ritel.
 
“Pengalaman kami menerbitkan sukuk sebelumnya, kalangan korporasi tetap mendominasi dari sisi nominal penyerapan. Namun yang ritel juga banyak dari sisi jumlah individunya.”
 
Arviyan Arifin, Direktur Utama Bank Muamalat, mengharapkan perseroan dapat memberikan tingkat imbal hasil yang kompetitif di pasar agar menarik bagi investor.
 
“Ini kan sukuk subdebt yang bagi investor memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan dengan sukuk lain. Jadi kami berusaha memberikan imbal hasil yang kompetitif tapi juga tidak terlalu mahal,” ujarnya.
 
Hasil dari emisi sukuk ini akan digunakan untuk memdukung ekspansi pembiayaan serta menambah rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio). Sesuai aturan dari Bank Indonesia (BI), hasil dari emisi subdebt bisa diperhitungkan sebagai modal pelengkap bawah (lower tier II).
 
“Setelah emisi sukuk posisi CAR kami tergantung dari kecepatan pembiayaan. Namun dengan asumsi pertumbuhan 40%—45% kami proyeksi CAR berada pada 13%," ujar Andi.
 
Arviyan menambahkan perseroan akan melaksakan emisi tahap kedua pada akhir tahun ini atau paling lambat sebelum semester I/2013 berakhir. “Pelaksanaan tahap kedua akan memperhitungkan kondisi di pasar,” ujarnya. 
 
Hingga akhir triwulan I/2012, Bank Muamalat meraup laba bersih Rp86,9 miliar meningkat 25,16% dibandingkan dengan setahun lalu Rp69,43 miliar. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini