PENJUALAN LAPTOP di Bandung anjlok

Bisnis.com,10 Mei 2012, 19:23 WIB
Penulis: News Editor

 

BANDUNG: Sejumlah pengecer perangkat laptop di Bandung mengeluhkan adanya penurunan angka penjualan dalam kurun beberapa bulan terakhir.
 
Taufiq Mansur, marketing Axioo wilayah Jawa Barat, menyatakan terjadi penurunan market share untuk perangkat laptop.
 
"Hal semacam ini tidak hanya terjadi di Bandung tapi juga untuk seluruh market nasional," katanya kepada Bisnis.
 
Menurutnya, sekitar 75% orang di Bandung sudah memiliki laptop. Karena itu, pasar mulai beralih pada produk lain.
 
Dia menyebutkan, saat ini orang lebih memilih gadget seperti berbagai jenis tablet yang sedang meramaikan pasar.
 
Gadget, ujarnya dinilai lebih simpel serta stylish. Apalagi dengan adanya kecanduan terhadap berbagai jenis jejaring sosial. Gadget juga jauh lebih murah ketimbang laptop.
 
Aturan operating system (OS)
 
Dia menyebutkan, adanya aturan memakai operating system yang asli sebetulnya bukan penyebab utama menurunnya angka penjualan.
 
"Para pembeli biasanya masih ada yang membeli laptop kosong dan menginstal di luar dengan harga murah karena tidak pakai yang asli," katanya.
 
Meski market share turun, ujarnya, penjualan ritel Axioo masih cukup bagus dan tidak ada penurunan yang berarti. 
 
Dia mengakui dengan adanya aturan penggunaan operating system asli membuat harga laptop siap pakai cenderung mahal.
 
"Untuk windows saja sudah mahal, belum untuk office seperti microsoft word, microsoft excel dan sebagainya," katanya.
 
Sementara itu para pengecer di Bandung Elektronik Center (BEC) menganggap penjualan turun karena adanya aturan operating system harus asli.
 
Yudi Cipta dari JO Comp mengaku pembeli laptop dalam beberapa bulan terakhir mulai jarang. "Kadang tidak ada pembeli sama sekali dalam sehari," katanya.
 
Biasanya dia mampu menjual 1-2 perangkat laptop dalam sehari. Dia menyebutkan, tak hanya aturan operating system yang membuat harga laptop mahal dan mulai berkurang penjualannya.
 
Menurutnya, ada kenaikan harga untuk harddisk sejak Desember tahun lalu sebesar 100%. "Hal itu berpengaruh pada penjualan laptop di sini," katanya.
 
Razia yang mulai genjar oleh pihak terkait, ujarnya berpengaruh pada toko pengecer sehingga mereka menggunakan operating system yang asli.
 
Dodi Suparwan, dari Royal Computer mengaku sebulan terakhir penjualan laptop hanya 5 hingga 6 perangkat dalam sehari. Biasanya, ujarnya, mencapai 8 laptop dalam sehari habis terjual. "Banyak juga yang menginstal sendiri operating system," katanya.(sut) 
 
 

BACA JUGA:

>>Jangan Wait & See, Kejarlah Dolar & Obligasi

>>Sampoerna serious on bank business

>>BI Tak Bisa Mediasi Bos Femina vs Citibank Gara-Gara Potensi Keuntungan

>> SUKHOI CRASH: Police to identify victim's family to match with bodies

10 ARTIKEL PILIHAN Hari Ini

 5 Kanal TERPOPULER Bisnis.com

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini