JAKARTA: Perwakilan PT Tri Marga Rekatama, Soenaryo, meminta keluarga penumpang pesawat Sukhoi Superjet 100 untuk memberi data pribadi para penumpang itu.
Data itu di antaranya contoh sidik jari dari KTP, catatan medis dari dokter atau alamat dokter yang biasa didatangi para penumpang itu, hingga contoh DNA.
"Kami sama-sama ingin semua berjalan baik-baik saja. Tapi jika keadaan berbeda maka kita harus siap," katanya, di Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu malam.
Untuk mengumpulkan data forensik itu, petugas dari Kepolisian Indonesia mendirikan pos DVI di dalam Terminal Keberangkatan bandara itu.
Seorang polisi dokter yang ada menyatakan metode pengumpulan DNA itu beragam macam. "Bisa dari contoh darah, kuku, rambut hingga selaput dalam rongga mulut keluarga sedarah," katanya.
Sukhoi Superjer 100 ditetapkan hilang kontak pada pukul 14.50 WIB kemarin dalam penerbangan promosi yang diikuti 50 orang.
Titik terakhir pesawat terbang itu bisa dimonitor adalah di Kawasan Cirurug, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (Antara/ea)
+ JANGAN LEWATKAN:
> 5 Kanal TERPOPULER Bisnis.com
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel