SEKOLAH DASAR: MIKIGA, Ajarkan Anak SD Cinta Pertanian

Bisnis.com,12 Mei 2012, 23:35 WIB
Penulis: Inria Zulfikar

 

 

BOGOR: Kelompok mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) menyelenggarakan pengenalan pertanian kepada anak-anak tingkat Sekolah Dasar melalui Program Kreativitas Mahasiswa-Pengabdian Masyarakat (PKM-M).

 

Program itu bertema MIKIGA: Mini Kids Garden sebagai media bermain edukatif dan kreatif melalui konsep “mini farming” untuk meningkatkan minat bertani anak.

 

Maraknya games elektronik yang berkembang pesat akhir-akhir ini juga berpengaruh terhadap penurunan minat terhadap pertanian di kalangan generasi muda, termasuk anak-anak. Mereka cenderung menyukai permainan tersebut daripada bermain di lingkungan pertanian, padahal permainan ini dapat menurunkan tingkat kreativitas.

 

“Saat ini belum banyak pengenalan pertanian kepada anak-anak terutama tingkat Sekolah Dasar (SD),” ujar Ihsan Alfalah salah seorang mahasiswa IPB seusai presentasi dalam Monitoring dan Evaluasi (Monev) PKM IPB 2012 di Kampus IPB Darmaga, Sabtu 12 Mei 2012

 

Ihsan Alfalah melakukan pengenalan pertanian kepada anak sekolah dasar ini bersama M. Haikal Catur Saputra, Iskandar Zulkarnaen, Ricky Sidik Perman, Ikhwan Ibnu Arbi.

 

Program ini dilaksanakan di Sekolah Dasar se-Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor dengan melibatkan anak-anak dan guru-guru. Keterlibatan guru-guru dalam program ini bertujuan agar anak-anak mendapatkan bimbingan, motivasi, arahan dan evaluasi  untuk dapat belajar kreatif dengan kurikulum terencana dan sistematis. Media MIKIGA ini mengajarkan anak untuk membangun mini farming secara mandiri.

 

“Selain itu anak-anak dilatih untuk membangun tingkat kreativitasnya di dalam pembuatan boneka hewan ternak dan komponen-komponen pertanian mini yang terbuat dari pemanfaatan limbah lingkungan. Kemudian mereka diberikan pengetahuan mengenai cara bertanam, merawat, dan memanen tanaman sayuran di dalam media tersebut,” kata Ihsan.

 

Hal tersebut dilakukan agar anak memiliki jiwa pertanian dan peduli lingkungan sejak dini. Oleh karena itu, sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan rasa cinta anak terhadap pertanian dan mengaplikasikannya di dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.

 

Saat ini minat terhadap pertanian mulai banyak ditinggalkan dari tingkat sekolah dasar sampai tingkat universitas. Minat generasi muda untuk menekuni bidang pertanian mulai menunjukan penurunan yang signifikan. Contoh kasus tersebut adalah terjadinya penurunan minat pada Fakultas Pertanian di Provinsi Sumatra Utara hingga mencapai 80% pada 2011.

 

Peminat di Fakultas Pertanian ini tidak lebih dari 60% dari kuota atau daya tampung yang disediakan. Kemudian pada 2008 terdapat 2.941 kursi program studi pertanian di Perguruan Tinggi Negeri tanpa peminat.

 

Berdasarkan survei yang dilakukan di SDN Babakan Dramaga 05 Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, minat dan wawasan anak terhadap pertanian juga masih relatif rendah.

 

Menurut Ihsan, pengenalan tersebut belum banyak yang dikemas secara menarik dan mengandung unsur-unsur kreativitas, padahal pengenalan di tingkat SD merupakan pendidikan awal atau dasar. Saat itu anak mulai mengenal pendidikan yang sesungguhnya. Mereka mulai mengenal berbagai macam pengetahuan, cara bersosialisasi dan bermain.

 

Pada tahap ini dapat dikatakan juga sebagai kegiatan yang mendasari tiga aspek dasar, yaitu pengetahuan, sikap dan keterampilan. Ketiga aspek ini merupakan dasar atau landasan pendidikan yang paling utama. Hal ini karena ketiga aspek tersebut adalah hal yang paling hakiki dalam kehidupan.(msb)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Novita Sari Simamora
Terkini