BURSA BERJANGKA: Koreksi tipis di awal pekan

Bisnis.com,14 Mei 2012, 07:42 WIB
Penulis: News Editor

SIDNEY: Bursa berjangka Jepang dan Australia terkoreksi tipis menyusul investor yang tengah menimbang kinerja Panasonic Corp dan Nissan Motor Co, serta keputusan China memotong arus kas sebagai sebagai cadangan untuk meningkatkan pertumbuhan.Order penyimpanan Nissan Motor Co, produsen mobil terbesar kedua Jepang di AS, naik 0,3% dari harga penutupan di Tokyo setelah laba diperkirakan akan naik ke level tertinggi dalam 5 tahun. Panasonic, produsen terbesar di dunia TV plasma, turun 1,1% persen setelah memperkirakan pendapatan yang tidak menjawab angka perkiraan. Takeda Pharmaceutical Co menjadi aktif setelah pembuat obat terkemuka di Asia mengatakan laba bersih anjlok 50% di bawah estimasi analis.Kontrak Nikkei 225 di Jepang untuk Juni berakhir di level 8.965 di Chicago, naik dibandingkan dengan 11 Mei  pada  kisaran 8.950  di Osaka, Jepang, dalam penawaran  pra pembukaan pasar pada pukul 8:05 waktu setempat. Kontrak pada indeks S&P/ASX 200 sedikit berubah hari ini. Selandia Baru NZX 50 Index naik 0,1% di Wellington."Ini cukup membesarkan hati,  pendapatan kuartal secara umum telah sesuai dengan harapan dan juga jauh lebih baik dari kuartal keempat 2011," kata Michael Kurtz, kepala strategi ekuitas global di Nomura Holdings Inc di Hong Kong. "Harga komoditas, terutama minyak, juga harus membantu menjaga prospek dukungan kebijakan."Bank Rakyat China mengatakan pada 12 Mei bahwa pihaknya memangkas jumlah uang yang bank harus disisihkan sebagai cadangan untuk ketiga kalinya dalam enam bulan, memompa uang ke dalam sistem keuangan untuk mendukung pinjaman setelah data menunjukkan perlambatan pertumbuhan ekonomi memperdalam . Rasio cadangan akan jatuh 50 basis poin, efektif 18 Mei.Indeks berjangka S&P 500 jatuh 0,5%, tergelincir 0,3% di New York, pekan lalu. Indeks MSCI naik 4,2% dan Stoxx Eropa 3%. Indeks London Metal Exchange yang menampilkan harga untuk enam bahan metal industri utama termasuk tembaga dan aluminium jatuh 0,7%. Sedangkan indeks bahan mentah Thomson Reuters/Jeffries CRB terperosok 1%. (Bloomberg/arh)

 

 

BACA JUGA ARTIKEL LAINNYA:

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Lestari Ciptaningtyas
Terkini