GAIKINDO: Penjualan mobil bisa turun 30% tahun depan

Bisnis.com,15 Mei 2012, 12:02 WIB
Penulis: Edwina

JAKARTA: Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memproyeksikan penjualan kendaraan roda empat turun 30% menjadi 770.000 unit pada 2013 jika aturan uang muka minimal pembiayaan kendaraan bermotor diterapkan.

 

Sekretaris Umum Gaikindo Juwono Andrianto memaparkan pihaknya telah merumuskan asumsi penurunan penjualan kendaraan roda empat yang terdiri dari tiga skema.

 

Skema I yang disebut asumsi pesimistis jika penjualan turun 30% menjadi 820.000 unit pada 2012 dan 770.000 unit pada 2013.

 

Adapun, target penjualan kendaraan roda empat yang ditetapkan Gaikindo mencapai 1 juta unit pada 2012 sedangkan 2013 sebesar 1,1 juta unit. Per Desember 2011, total penjualan kendaraan roda empat berjumlah 894.000 unit.

 

Skema II disebut asumsi rata-rata, penjualan turun 20% menjadi 875.000 unit pada 2012 dan 825.000 unit pada tahun berikutnya.

 

Skema III disebut asumsi optimistis, penjualan turun 10% menjadi 940.000 unit pada 2012 dan 946.000 unit pada 2013.

 

"Selain itu, efek domino yang dihadapi adalah potensi pemutusan hubungan kerja karena penjualan dan produksi otomotif turun," ujarnya dalam Seminar Nasional Masa Depan Industri Perbankan, Multifinance, Otomotif, dan Real Estate Pasca Penetapan Pembatasan Uang Muka Kredit, hari ini Selasa 15 Mei 2012.

 

Dia menilai implementasi beleid tersebut sebaiknya ditunda, bukan dibatalkan karena beragam dampak yang akan terjadi termasuk investasi otomotif di Indonesia.

 

PMK No.43/PMK.010/2012 tentang Uang Muka Pembiayaan Konsumen menetapkan uang muka pembiayaan kendaraan roda dua minimal 20%, kendaraan roda empat produktif minimal 20%, dan kendaraan roda empat non produktif minimal 25%, yang akan berlaku 15 Juni 2012. (Bsi)

 

JANGAN LEWATKAN:

>>> 10 ARTIKEL PILIHAN REDAKSI HARI INI

>>> 5 KANAL TERPOPULER BISNIS.COM

>>> 10 ARTIKEL MOST VIEWED BISNIS.COM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Puput Jumantirawan
Terkini