PDB Singapura kuartal I/2012 naik 10%

Bisnis.com,17 Mei 2012, 12:53 WIB
Penulis: News Editor
SINGAPURA: Produk domestik bruto (PDB) Singapura pada kuartal I/2012 tumbuh 10% dari kuartal sebelumnya dan melebihi estimasi pemerintah sebesar 9,9%, tapi lebih rendah dari estimasi 14 ekonom yang disurvei Bloomberg, yakni 10,6%.
 
Kementerian Perdagangan Singapura mengatakan meski perekomiannya membaik, risiko dampak buruk dari gagal bayar utang Eropa tidak dapat dikesampingkan karena mengancam prospek ekonomi Negeri Singa.
 
Meskipun perekonomian Eropa rebound pada kuartal awal tahun ini, ketidakmampuan Yunani untuk membentuk pemeritahan baru akibat pemilihan umum (pemilu) yang buntu dapat menghambat progres penyelesaian krisis.
 
Bahkan pergerakan positif ekonomi Eropa dapat rebound lagi jadi negatif mengingat perlambatan pertumbuhan ekonomi China dan pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang belum merata.
 
Sementara Singapura memperketat kebijakannya pada bulan April lalu melalui percepatan kenaikan nilai mata uangnya guna membatasi tekanan yang kuat dari kenaikan harga, sebagian besar negara Asia menahan atau malah memotong suku bunga acuannya.
 
Ekonom Nomura Holdings Inc. Euben Paracuelles memprediksi perekonomian Singapura pada kuartal kedua tahun ini akan memburuk karena adanya risiko negatif yang signifikan dari Eropa.
 
“Sulit bagi Asia untuk lepas dari dampak negatifnya jika Eropa resesi, ditambah pasar finansial dan perbankan krisis,” jelasnya. Dollar Singapura menguat 0,3% menjadi S$1,2651 terhadap dollar AS pada pantauan pukul 9.39 waktu Singapura hari ini. (sut)
 
 
 

BACA JUGA:

11:56 - Dolar AS Keok Di Pasar Asia

10:58 - HARGA EMAS Naik 1,93 Sen Dolar/Gram

06:53 - EDITORIAL BISNIS: Kasus Korupsi Jangan Tertutup Karena Musibah Sukhoi

02:25 - GAGALNYA LADY GAGA: Sold Out Dulu Baru Izin…?

01:55 - BLACK BOX SUKHOI: Ini Rute Perjalanan Panjang Kotak Hitam Setelah Ditemukan

01:46 - FINAL LIGA CHAMPIONS: Ujian Terberat DI MATTEO

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini