BEA KELUAR: Ekspor tak akan tertekan

Bisnis.com,17 Mei 2012, 19:14 WIB
Penulis: Erlan Imran

 

 

JAKARTA: Pengamat menilai aturan pengenaan bea keluar bagi mineral mentah tidak akan menekan pertumbuhan ekspor 2012. Pertumbuhan ekonomi justru berpotensi meningkat oleh perkembangan hilirisasi industri pertambangan.

 

Pengamat Perminyakan Center for Petroleum Economist Studies (CPES) Kurtubi berpendapat pengenaan bea keluar mineral mentah merupakan kebijakan yang tepat.

 

Pasalnya, menurut dia, aturan bea keluar bisa mendorong hilirisasi industri pertambangan dan menciptakan lapangan kerja sehingga akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

 

“Dengan penerapan ini diharapkan industri smelting nasional tumbuh dan meningkatkan,” ujar Kurtubi saat dihubungi Bisnis, Kamis 17 Mei 2012.

 

Dia memperkirakan pertumbuhan ekspor produk pertambangan tahun ini berpotensi menurun meski tidak signifikan. Penurunan ekspor tidak akan mencederai pertumbuhan ekonomi karena akan tertutupi oleh meningkatnya kegiatan ekonomi melalui hilirisasi industri.

 

Selain itu, lanjut dia, penerimaan negara dari sisi pertambangan, baik pajak maupun royalty, masih sangat kecil dan tidak sebanding dengan jumlah produksi selama ini. bea keluar, katanya, bisa menunjang target penerimaan negara.

 

Dia menuturkan pengenaan pajak ekspor tidak akan membebani pelaku usaha nasional karena umumnya eksportir akan menaikkan harga jual barang sebagai usaha penyesuaian kebijakan.

 

“Biasanya mereka mereka menyesuaikan harga jual, kalau cuma 20% importir pasti mengerti dan tetap membeli,” ujarnya.(msb)

 

 

BACA JUGA:

11:56 - Dolar AS Keok Di Pasar Asia

10:58 - HARGA EMAS Naik 1,93 Sen Dolar/Gram

06:53 - EDITORIAL BISNIS: Kasus Korupsi Jangan Tertutup Karena Musibah Sukhoi

02:25 - GAGALNYA LADY GAGA: Sold Out Dulu Baru Izin…?

01:55 - BLACK BOX SUKHOI: Ini Rute Perjalanan Panjang Kotak Hitam Setelah Ditemukan

01:46 - FINAL LIGA CHAMPIONS: Ujian Terberat DI MATTEO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Novita Sari Simamora
Terkini