SAHAM BANK INA: Rencana pelepasan saham tunggu regulasi pembatasan dari BI

Bisnis.com,18 Mei 2012, 20:00 WIB
Penulis: Saeno

JAKARTA: Pemegang saham PT Bank Ina Perdana masih berminat untuk melepas kepemilikan saham kepada pemodal Malaysia, Affin Holdings Bhd. Namun, rencana divestasi itu masih menunggu kejelasan rencana pembatasan kepemilikan saham oleh Bank Indonesia. 

 
Dirut Bank Ina Perdana Edy Kuntardjo mengatakan pemegang saham masih menanti rencana revisi aturan pembatasan kepemilihan saham bank oleh bank sentral, meskipun negoisasi jual beli sudah mencapai kata sepakat dengan pihak Malaysia. 
  
"Bank Ina masih lihat perkembangan saja, kita sadar memang membutuhkan capital intensif kalau bank mau tetap tumbuh," ujarnya kepada Bisnis  hari ini. 
 
Menurutnya, rencana divestasi itu sanget tergantung dengan tergantung revisi aturan tersebut. Namun, dia meyankini kepemilikan saham keluarga Bank Ina masih dalam batas toleransi rencana ketentuan BI. "Bank Ina sih dimiliki dua keluarga berbeda jadi tinggal jual sisanya apabila dibatasi," ungkapnya. 
 
Bank Indonesia akan membatasi kepemilikan saham berdasarkan keluarga, institusi bank dan non bank serta status perusahaan terbuka. Saat ini BI masih melakukan simulasi pembatasan pada tiap kepemilikan. 
 
Affin Holdings sendiri berencana mengakuisisi 51% saham bank lokal yang telah berdiri sejak tahun 1990 ini. Affin akan melakukan negosiasi ulang harga beli saham dimana sebelumnya menginginkan 80% saham Bank Ina. 
 
Affin berencana menurunkan kepemilikan saham di Bank Ina tetapi tetap diatas 50%. Bank Ina kini tercatat memiliki 22 cabang, sub cabang, dan kantor kas di berbagai kota besar di Indonesia. (sut)
 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini