PALU: Badan Informasi Geospasial mendukung program masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia atau MP3EI.Kepala Badan Informasi Geospasial Asep Karyadi mengatakan pihaknya terlibat dalam membantu dan membangun proses pembuatan data dan informasi untuk wilayah Sulawesi Tengah yang dalam program MP3EI masuk dalam koridor IV.
”Dukungan kami yang utama adalah membantu dan membangun data geospasial sehingga dapat memunculkan fakta daerah,” ujarnya, seusai acara Workshop Geospasial di SwissBel Hotel, Palu, hari ini, Senin 21 Mei 2012.Fakta daerah, ungkapnya, menjadi acuan dalam proses pembangunan di Sulawesi Tengah. Adapun fakta daerah yang dimaksud bisa menyangkut infrastruktur seperti jalan, berapa luasan lahan pertanian termasuk informasi kesesuaian lahan dengan jenis komoditasnya. "Jika di Sulteng yang cocok adalah komoditas kakao, misalnya, maka perlu diketahui data potensinya dikaitkan dengan ketersediaan luas lahannya,” paparnya.Di wilayah Sulteng, kata Asep, data dan informasi yang penting adalah menyangkut sektor perkebunan, pertanian dan perikanan serta sektor tambang terlebih lagi saat ini jumlah investor tambang cukup besar di wilayah Sulteng.Investor di bidang pertambangan sangat besar, namun kontribusinya kepada daerah belum terlalu besar. Dengan kondisi ini maka diperlukan data dan informasi yang dapat diperoleh dari fakta daerah, sebagai dasar dalam perencanaan pembangunan.Sementara itu, Gubernur Sulteng Longki Djanggola mengatakan sebagai pusat produksi dan pengolahan hasil pertanian, perkebunan, perikanan, migas dan pertambangan maka pihaknya perlu didukung dengan peningkatan sumber daya manusia termasuk diantaranya memanfaatkan informasi geospasial dalam mendukung pembangunan dalam rangka MP3EI.“Di Sulteng sendiri, kami sudah melakukan pengembangan jaringan data spasial daerah dan membentuk unit kliring, pembentukan simpul jaringan, penyiapan data serta metadata termasuk layanan akses Internet,” jelasnya.Longki menambahkan, untuk mendukung layanan akses Internet pada tahun 2012, Sulteng telah menyiapkan kapasitas bandwidth Internet hingga 20 mega bit per second. Hal ini sangat memungkinkan untuk mendukung konektivitas jaringan data spasial daerah sehingga dapat menunjang pelaksanaan pertukaran dan penyebarluasan data serta informasi secara spasial,” kata Longki. (k27/arh)
BERITA MARKET PILIHAN REDAKSI:
- WALL STREET: Indeks Rontok
- CATATAN BURSA: Saatnya Berpaling Ke Saham Kelas Dua?
- REKAP MARKET: Inilah Risalah Berita Market
- PASAR VALAS: Euro Mendekati Level Terendah Dalam 4 Bulan
- BURSA EROPA: Koreksi Makin Dalam
- HARGA MINYAK: Tekanan Turunkan Harga Nyaris Ke Level Terendah
- PLN Prepares 3 Steps To Reduce Fuel Consumption
- JCI Falls, Time To Spend Some Cash
- MARKET MOVING: BCA Eyes IDR4 Trillion Infrastructure Loans
- Euro Touches 4-Month Low
- JANGAN LEWATKAN> 5 Kanal TERPOPULER Bisnis.Com
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel