JAKARTA: Bank OCBC NISP Tbk bersiap menerbitkan saham baru (rights issue) untuk mendapatkan dana sebesar Rp1,5 triliun dari publik guna memperkuat struktur permodalan perseroan.
Direktur OCBC NISP Hartati mengatakan perseroan akan melakukan penawaran pada 5 Juni – 11 Juni mendatang. “Right issue ini sudah disetujui dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) baru-baru ini,” katanya, hari ini.
Melalui right issue VI ini, perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 1,5 miliar saham biasa dengan harga Rp1.000 per lembar saham.
Setiap 500 pemegang saham berhak atas 107 hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) tersebut. Dengan rasio 500:107 ini, nantinya pemegang saham akan membeli sebanyak 107 saham baru seharga Rp1.000 per saham dan dibayar penuh pada saat pengajuan pemesanan pembelian saham.
Harga saham baru yang ditawarkan perseroan itu lebih rendah dari harga saham perseroan pada penutupan hari ini di level Rp1.420.
Dengan rights issue, OCBC NISP menargetkan rasio kecukupan modal (CAR/ capital adequacy ratio) sebesar 17% pada akhir Juni nanti.
Sebelumnya, CAR bank yang kepemilikan saham mayoritasnya dimiliki oleh OCBC Bank Singapore itu tercatat 16,1 % pada kuartal I/2012. Pada periode yang sama tahun sebelumnya CAR OCBC NISP tercatat 16,6%.
Selain akan right issue, OCBC NISP mengaku tidak menutup diri untuk mengakuisisi lembaga keuangan lain baik bank maupun multifinance pada waktu-waktu mendatang.
Presiden Direktur OCBC NISP Parwati S mengemukakan saat ini memang sudah ada beberapa lembaga keuangan yang berkenan untuk diakuisisi, namun pihaknya belum merasa sesuai.
“Kami ingin ada sinergitas dengan pihak yang akan diakuisisi. Niat akuisisi ini sudah ada tiga tahun terakhir,” katanya.
OCBC NISP memiliki total aset sebesar Rp63,1 triliun pada tiga bulan pertama 2012 atau naik 32% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp47,8 triliun. Di sisi lain, dana pihak ketiga bank juga tumbuh sebesar 34% menjadi Rp49,6 triliun dari Rp36,9 triliun.
Bank ini juga mencatat peningkatan kredit (gross) yang cukup tajam 38% dari Rp30,8 triliun menjadi Rp42,4 triliun. Sementara laba bersihnya tercatat naik cukup signifikan 38%. (yus)
BERITA FINANSIAL PILIHAN REDAKSI:
METRODATA ELECTRONICS Siapkan Right Issue
PASAR SURAT UTANG: Investor Cenderung Wait & See
Danareksa Investment Rilis RDPT Infrastruktur
AKSI ALIBABA: Berniat Beli Sahamnya Dari Yahoo! Senilai US$7 Miliar
HARGA EMAS: Pasar Keuangan Tertekan, Logam Mulia Melonjak
TRANSAKSI AFILIASI: Adi Karya Pinjamkan APR Rp57,1 Miliar
TOPIK AKTUAL PILIHAN REDAKSI:
KASUS NARKOBA: Sabu-Sabu Di Sumut Banyak Berasal Dari Malaysia
TRAGEDI SUKHOI: Wah.. Ada Dugaan Penipuan Jamsostek!
JUSUF KALLA: Memimpin Bisnis Beda Dengan Pemerintahan
DAUD YORDAN Naik Ring Lagi Juli
ENGLISH NEWS:
PALM OIL Climbs As Biggest Weekly Drop In 5 Months Lures Buyers
PLN To Spend IDR2.54 Trillion For VILLAGE ELECTRICITY Program
ARC Broadens Relationship With ANGLO AMERICAN In Indonesia
MARKET OPENING: Index Fall 46.79 Point
MARKET MOVING: BCA Eyes IDR4 Trillion Infrastructure Loans
RUPIAH Advances Most In Two Weeks On CHINA Pledge
JANGAN LEWATKAN> 5 Kanal TERPOPULER Bisnis.Com
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel