JAKARTA: BP Migas menilai iklim investasi migas di Indonesia tetapi harus ada perubahan perspektif dalam mensosialisasikan kegiatan eksplorasi kepada masyarakat oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).Gde Pradnyana, Kepala Divisi Humas, security dan formalitas BP Migas mengatakan sosialisasi hal paling penting dalam segala kegiatan berkaitan dengan migas."Kalau dahulu untuk pengeboran di suatu daerah hanya cukup berkordinasi dengan kepala desa, kini harus ke seluruh masyarakat daerah terkait," katanya, Jumat 25 Mei 2012.Adanya desentralisasi membuat kesan pemerintah pusat harus tunduk kepada pemda. "Kalau tidak disosialisasikan ke masyarakat langsung, masyarakat akan bingung, kuncinya pertama sosialisasi, kedua sosialisasi, dan ketiga sosialisasi" katanya. Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat menyebabkan a.l dihentikannya pengeboran sumur minyak akibat penolakan oleh warga sekitarnya seperti terjadi di Desa Tanjung, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep. (ra)
BACA JUGA:
FORMULA 1—Latihan 1 & 2 Belum Kuak Kekuatan Pebalap
Terkoreksi Lagi, IHSG Turun Di Bawah 3.900
Buyback Antam Turun Rp500/Gram, Harga Jual Stagnan Rp491.300—Rp530.500
Iran Mbulet Soal Nuklir, Minyak Kembali Ke Atas US$90
Kinerja Emiten Membaik, Stoxx Europe 600 Rebound
READ ALSO:
Indonesia Stocks Slump 92.23 Points In Midday Break Session
PERTAMINA EP’s Output Reaches 130,000 Barrel
MARKET MOVING: Indonesian Export Continues To Weaken
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel