TOILET BEKAS: Indonesia jadi bak sampah produk China dan Thailand

Bisnis.com,28 Mei 2012, 17:18 WIB
Penulis: nurul

JAKARTA: Indonesia menjadi 'bak sampah' produk sanitair toilet dari China, Thailand dan negara lainnya yang dapat menyulitkan dalam hal pemeliharaan."Selain produk tersebut di negara asal sudah tidak laku karena modelnya usang, sudah ketinggalan, untuk perbaikan dan pemeliharaannyapun juga sulit karena barang sanitair ini sudah tidak ada di pasaran," kata Naning Adiwoso, Ketua Asosiasi Toilet Indonesia (ATI) hari ini.Menurut dia dijadikannya Indonesia sebagai pasar produk sanitair kadaluarsa, ujarnya, karena pemimpin proyek terutama di pemerintahan lebih suka memakai produk tersebut untuk mendapatkan keuntungan pribadi."Padahal dalam hal pemeliharaan nantinya mendapat kesulitan karena tidak ada 'suku cadang' alias kalau ada kerusakan sulit mencari barang penggantinya," kata Naning.Dalam hal sanitair toilet terutama untuk sarana umum maka  World Health Organization (WHO) sejak 2005 sudah menghimbau agar pemerintah dan swasta menggunakan tekhnologi tinggi misalnya produk sanitair sistem sensor untuk toilet umum sehingga tidak perlu menggunakan banyak tangan yang berpotensi berkumpulnya virus penyakit."Produk sanitair Indonesia sudah banyak yang memenuhi standard internasional. Jadi kalau para kepala proyek mau menggunakan produk  Indonesia maka sesuai dengan anjuran Presiden SBY agar pro Job, pro poor, pro green," kata Naning.Kalau pakai produk sanitair Indonesia maka yang diuntungkan bangsanya sendiri mulai dari pengusaha sanitairnya, pengusaha bahan bersih hingga penjaga toilet dan para penggunanya."Produk impor apalagi kadaluarsa hanya merugikan bangsa sendiri apalagi di gunakan untuk toilet umum seperti di bandara maka akan mempersulit pemerintah sendiri untuk merawat. Pikirkanlah jangka panjangnya," tegasnya.(api)

SITE MAP:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Lingga Sukatma Wiangga
Terkini