OBLIGASI DAERAH: Jakarta Siap Terbitkan Obligasi

Bisnis.com,29 Mei 2012, 19:31 WIB
Penulis: News Editor

JAKARTA: Pertumbuhan ekonomi provinsi DKI Jakarta mendapatkan peringkat idAA+ (sangat kuat) yang dikeluarkan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO). Peringkat ini diharapkan akan berdampak positif terhadap niatan pemprov untuk menerbitkan obligasi (surat utang) daerah.

 

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dalam release-nya menyebutkan bahwa pemeringkatan ini digunakan untuk mendukung pemda yang memerlukan sumber pendaaan. Pendanaan ini akan digunakan untuk pembangunan di daerah agar memiliki akses terhadap kredit, dan menjamin independensi dari hasil pemeringkatan.

 

“Dengan hasil pemeringkatan kredit idAA+ ini, serta didukung rekomendasi Kementerdian Dalam Negeri dan persetujuan dari Kementerian Keuangan, maka Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta telah siap menerbitkan obligasi baderah, yang merupakan penerbitan obligasi daerah pertama di Indonesia,” tutur Fauzi Bowo.

 

Posisi kas Prov. DKI Jakarta akhir tahun 2011 tercatat Rp7 triliun. Jumlah hutang yang relatif rendah tidak menjadi beban pada posisi likuiditas Prov. DKI Jakarta.

 

Dijelakan oleh Fauzi Bowo, meskipun tahun 2012 ada rencana untuk menerbitkan obligasi untuk melakukan peminjaman untuk pembangunan MRT dan pengukuran sungai untuk mengurangi banjir, jumlah hutang masih cukup rendah atau 9% dari jumlah pendapatan tahun 2012.

 

Dipaparkan oleh Direktur PEFINDO Salyadi Saputra bahwa peringkat tersebut mencerminkan pertumbukan ekonomi yang kuat dengan jumlah Penerimaan Asli Daerah (PAD) yang besar dan ketergantungan pada pemerintah pusat yang tidak berat. peringkat yang tinggi ini hanya dibatasi oleh masih tingginya kebutuhan investasi untuk infrastruktu dan kurangnya sistem pengelolaan hutang.

 

“Dari segi kemampuan membayar obligasi, pemda mempunyai kemampuan yang sangat kuat. Walaupun bentuk seperti ini (penerbitan obligasi daerah) belum pernah. Apa yang ingin dilakukan oleh pemda (DKI Jakarta) bisa menjadi milestone atau tonggak sejarah dalam keuangan daerah,” ungkap Salyadi kepada Bisnis, kemarin (29 Mei).(api)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Lingga Sukatma Wiangga
Terkini