KRISIS EROPA: Ini dia kata Sri Mulyani soal dampaknya ke Indonesia

Bisnis.com,30 Mei 2012, 09:56 WIB
Penulis: News Editor

TOKYO: Sri Mulyani Indrawati, salah satu nama kuat untuk Pilpres 2014 yang kini ‘bertapa’ di Bank Dunia, yakin Indonesia, juga Asia Tenggara,akan tahan oleh dampak buruk krisis utang Eropa.

 

Menurut satu dari tiga direktur manajer Bank Dunia tersebut, negara-negara di Asia Tenggara memiliki modal yang relatif tidak banyak dimiliki oleh negara-negara di wilayah lain Asia.

 

“Negara-negara Asean sangat tahan krisis karena mereka masih punya kemampuan manuver dari ruang kebijakannya, baik dari sisi fiskal maupun moneter. Dan itu sangat penting,” katanya.

 

Pernyataan Sri Mulyani itu—yang terlihat diametral dengan perspektif beberapa ekonom lain seperti Fauzi Ihsan dari Stanchart melalui artikelnya di Bisnis hari ini—diungkapkan di Tokyo, 24 Mei 2012.

 

Seperti diketahui, para pembuat kebijakan di Asia umumnya kini berada dalam tekanan untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian fiskal dan moneter menyusul perkembangan situasi di Eropa.

 

Sepanjang tiga pekan terakhir, setelah muncul kemungkinan Yunani keluar dari zona euro, harga-harga komoditas andalan ekspor Asia jatuh, termasuk tergerusnya nilai mata uang dan pasar saham.

 

Namun begitu, Sri Mulyani mengingatkan, para pemimpin Asean tidak boleh menganggap remeh dampak krisis Eropa itu karena pada saat yang sama perekonomian China sedang mengalami penyesuaian.

 

Model pertumbuhan

Sri Mulyani juga menegaskan perkembangan yang kini terjadi di wilayah Eropa khususnya Yunani jelas akan memengaruhi perekonomian Asia, terutama negara-negara Asia Timur.

 

Pasalnya, model pertumbuhan ekonomi di wilayah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Asia itu didorong oleh ekspor yang banyak dibiayai oleh bank-bank Eropa.

 

Laporan Bank Dunia terbaru paruh Mei lalu menyebutkan pertumbuhan ekonomi Asia Timur 2012. tak termasuk Jepang dan India, akan terkoreksi menjadi 7,6% dari posisi tahun lalu 8,2%. (Bloomberg/Bsi)

 

 

BERITA LAINNYA:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Puput Jumantirawan
Terkini