LOGISTIK PELABUHAN: Frost & Sullivan nilai masih terkendala infrastruktur

Bisnis.com,30 Mei 2012, 17:09 WIB
Penulis: Hery Trianto

JAKARTA: Lembaga konsultan internasional Frost & Sullivan menilai logistik pelabuhan di Indonesia masih terkendala infrastuktur sehingga perlu ada perbaikan sarana infrastruktur dan peningkatan kualitas jalur transportasi menuju pelabuhan.Vice President Transportation and Logistics Practice Asia Pasific Frost & Sullivan Malaysia Gopal R mengatakan ada beberapa penekanan yang mesti ditempuh oleh pemerintah Indonesia untuk meningkatkan produktifitas logistik pelabuhan di Tanah Air."Perlu ada peningkatan soal infrastuktur pelabuhan, dan berinvestasi dalam hal peningkatan kualitas jalur transportasi di antara pelabuhan atau jalur menuju pelabuhan, dampaknya bisa positif ke logistik," katanya dalam paparannya di acara 10th ASEAN Ports and Shipping 2012 Exhibition and Conference di Jakarta, siang ini.Gopal mengatakan selain dua hal tersebut, pemerintah Indonesia juga perlu memperhatikan kebijakan yang diterapkan dalam perdangan luar negeri. Hal itu mengingat kebijakan pemerintah terhadap foreign trade tersebut juga berdampak pada sistem logistik dan transportasi."Memperhatikan soal kebijakan yang ketat dan transparan dalam hal perdagangan luar negeri. Tiga hal itu menjadi poin penting bagaimana me-review soal infrastruktur logistik di pelabuhan," katanya.Dia mengatakan sebetulnya potensi pasar di Indonesia begitu tinggi dari sisi logistik. Hal itu ditopang kuat dengan prediksi BRIC (Brazil, Rusia, India, China) yang bakal menjadi kekuatan dalam ekonomi dunia. China, katanya, mewakili negara--negara Asia yang nantinya menjadi salah satu kekuatan ekonomi internasional.Selain itu, Frost & Sullivan juga mencatat prediksi populasi dunia hingga 2020 mencapai 2,56 miliar populasi dengan usia antara 15 tahun--34 tahun dan dari jumlah tersebut 61% berasal dari populasi negara--negara Asia."Potensi dan peluang logistik di Asia sangat besar mengingat populasi dunia akan menjadi 2,56 miliar pada 2020 dengan rata--rata usia produktif dan mayoritas kontribusi populasi dari Asia," katanya.(api)

 

 

BACA JUGA:

Skandal bola Liga Italia

Tender 3G molor, pemerintah bisa kena sanksi

Grasi Corby, apakah ada deal RI dengan Australia?

Sweeping software bajakan, BSA digugat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Lingga Sukatma Wiangga
Terkini