EKONOMI SUMUT: Ketupat lontong sayur dongkrak inflasi Mei

Bisnis.com,01 Jun 2012, 16:45 WIB
Penulis: Mardianah Noerdjali

MEDAN: Ketupat lontong sayur menjadi penyebab utama inflasi di Sumatra Utara pada Mei tahun ini yang mencapai 5,27% dibandingkan dengan Mei 2011 (year-on-year), dan 0,05% dibandingkan dengan April 2012 (monthon-month).Sementara itu, berdasarkan tahun kalender, inflasi atau pertumbuhan indeks harga konsumen di Sumatra Utara mencapai 0,91%. Dengan begitu, secara tahunan (year-on-year), inflasi Sumut di atas inflasi Indonesia yang mencapai 4,45% pada Mei 2012.  Kepala Badan Pusat Statistik Sumut Suharno mengemukakan berbeda dengan beberapa bulan sebelumnya, pada bulan lalu lalu, perubahan harga ketupat lontong sayur, jenis makanan yng menjadi menu sarapan sebagian besar masyarakat Sumut, signifikan mendorong inflasi.  “Bulan lalu, ketupat lontong sayur menyumbang inflasi terbesar. Bisa terjadi karena kenaikan harga bahan baku atau harga jenis makanan itu sendiri,” ujar Suharno, dalam temu pers tentang data statistik ekonomi Sumut Mei 2012.Selama Mei tahun ini, dibandingkan dengan Mei tahun sebelumnya, indeks harga konsumen ketupat lontong sayur tumbuh 9,46%, bahkan melebihi kenaikan indeks harga tarif angkutan udara naik yang hanya mencapai 6,16%.Komponen lain yang menjadi penyebab utama inflasi di Sumut adalah jeruk yang indeks harganya naik 10,45%, tarif sewa rumah naik sebesar 0,57%, gula pasir naik sebesar 1,77%, cabe merah naik sebesar 3,64%, sawi hijau naik sebesar 9,32%.Pada Mei, dua kota di Sumatera Utara yang mengalami inflasi adalah Medan sebesar 0,11% dan Padangsidimpuan sebesar 0,22%, sedangkan dua kota lain yang mengalami deflasi adalah Sibolga sebesar 0,04% dan Pematangsiantar sebesar 0,49%.  Sementara itu, dari 16 kota di Pulau Sumatera, sembilan kota mengalami inflasi, di mana inflasi tertinggi terjadi di Dumai sebesar 0,76% dan inflasi terendah terjadi di Palembang sebesar 0,08%.Dia melanjutkan tujuh kota mengalami deflasi, di mana deflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang sebesar 1,15% dan deflasi terendah terjadi di Sibolga sebesar 0,04%. (Bsi)

 

BERITA LAINNYA:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Puput Jumantirawan
Terkini