JAKARTA: PT Bank Ekonomi Raharja Tbk, anak usaha HSBC Group asal Inggris, mengalokasikan dana sebesar US$30 juta untuk investasi sejumlah infrastruktur dan peralatan teknologi informasi (TI).
Dana yang setara dengan Rp276 miliar (US$1 = Rp9.200) tersebut digunakan untuk pergantian core banking, internet banking, mobile banking, dan penambahan 12 mesin anjungan tunai mandiri (ATM) baru.
“Kami mengalokasikan US$30 juta untuk teknologi informasi seperrti sistem, core banking, internet banking dan mobile banking. Kami juga melakukan pergantian core banking dalam rangka migrasi untuk masuk tahap HSBC Universal Banking,” ujar Tony Turner, Direktur Utama Bank Ekonomi, hari ini, Rabu 6 Juni 2012.
Entitas yang berdiri sejak 1989 ini telah meluncurkan layanan internet banking pada 21 Mei lalu dan dilanjutkan dengan produk mobile banking pada 1 Juni lalu.
Pada hari ini, perseroan juga resmi bergabung ke dalam jaringan ATM Bersama yang dikelola oleh PT Artajasa Pembayaran Elektronis.
Dengan kerja sama ini, nasabah Bank Ekonomi bisa melakukan beberapa layanan perbankan seperti transfer dana dan cek saldo melalui lebih dari 37.000 unit jaringan ATM Bersama yang dimiliki oleh 78 bank. Adapun jumlah ATM yang dimiliki oleh Bank Ekonomi saat ini mencapai 122 unit.
Menurut Tony, pengembangan tersebut ditujukan untuk meningkatkan layanan kepada nasabah, sehingga perseroan tidak menargetkan pertumbuhan pendapatan berbasis komisi [fee based income] dengan dibukanya produk tersebut.
“Kami menyediakan lima layanan sistem pembayaran bagi nasabah, bisa melalui cabang, ATM, internet banking, mobile banking, dan phone banking,” ujarnya.
Selain pengembangan sistem teknologi informasi, perseroan juga berencana untuk menambah 4 kantor cabang pada tahun ini, sehingga total jaringan pada tahun ini mencapai 100 unit, yang tersebar pada 28 kota di Indonesia.
Selain itu perseroan juga melakukan relokasi 12 kantor cabang pada tahun ini ke wilayah yang lebih strategis dalam melayani nasabah.
“Tahun depan kami berencana untuk menambah 10 kantor cabang. Jadi kami tidak berhenti untuk berinvestasi dalam jaringan cabang dan ATM,” ujarnya..
Arya Damar, Direktur Utama Artajasa, mengatakan infrastruktur ATM Bersama tidak hanya menghubungkan jaringan ATM dari bank yang menjadi anggota, tetapi juga sistem pembayaran lain seperti transaksi electronic data capture, internet banking dan mobile banking.
“Sebagai mitra bisnis bagi berbagai industri yang terkait dengan sistem pembayaran, kami terus berupaya menciptakan inovasi teknologi yang dapat memberikan manfaat dan kemudahan bagi institusi maupun masyarakat luas demi terciptanya efisiensi nasional.”
Hingga akhir triwulan I/2012, perseroan mencatatkan laba sebelum pajak senbilai Rp122,2 miliar, meningkat 53% dibandingkan dengan setahun sebelumnya, yang ditopang kenaikan pendapatan operasional lainnya dan pemulihan kerugian dari penurunan nilai kredit.
Meski demikian, total aset perseroan turun sebesar Rp1,08 triliun menjadi 4% menjadi Rp23,08 triliun dari sebelumnya Rp24,16 triliun yang disebabkan penuruna efek untuk tujuan investasi. (sut)
BERITA LAINNYA:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel