RUSUNAMI: Program 1.000 tower gagal karena abaikan faktor sosial

Bisnis.com,09 Jun 2012, 01:27 WIB
Penulis: Giras Pasopati

JAKARTA: Penyebab utama dari gagalnya program 1.000 tower Rusunami adalah adanya kesalahan kebijakan dari pemerintah yang dinilai lebih mementingkan pembangunan fisik dan mengabaikan pembangunan non fisik.Ketua Asosiasi Penghuni Rumah Susun Seluruh Indonesia (APERSSI) Ibnu Tadji menyatakan kebijakan pembangunan 1000 tower Rusunami yang dicanangkan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla lebih mementingkan pembangunan fisik.“Rumah merupakan  kebutuhan mendasar, maka kebijakan tidak boleh tabrakan dan mengabaikan kepentingan social, budaya, ekonomi,  kesehatan,” ujarnya saat ditemui Bisnis di kediamannya, Kamis.Proyek ini, jelasnya, seperti kebijakan mercusuar yang menyisakan masalah hingga akhirnya menimbulkan masalah sekunder. Masalah pertama yang timbul adalah masalah pertanahan. UU pokok agraria dinilai belum relevan untuk mendukung permasalahan tanah yang diatasnya dibangun rumah vertikal“Pertama tanah apa Indonesia sudah siap. Apa UU pokok agrararia masih relevan. Tanah menjadi masalah yang pelik,” tuturnya.Selain itu apabila dilihat dari ideologi, Ibnu menambahkan lewat UU pemerintah sama sekali belum mengakomodir terkait persiapan masyarakat Indonesia untuk menjadi bagian dari penghuni rumah susun. Hal inilah yang dianggap menimbulkan masalah bahkan ketika Rusunami tersebut rampung. (faa)

 

ARTIKEL LAINNYA:

 

 

SITE MAP:

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Dara Aziliya
Terkini