JAKARTA: PT Bank Muamalat Indonesia Tbk meningkatkan nilai emisi sukuk subordinasi dari rencana awal Rp500 miliar menjadi Rp800 miliar, seiring tingginya permintaan dari para investorHendiarto, Direktur Keuangan dan Operasional Bank Muamalat, mengatakan permintaan yang masuk dari investor terhadap sukuk subordinasi (subdebt) tahap I mencapai Rp1,13 triliun, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penawaran awal Rp500 miliarTingginya permintaan tersebut menjadi alasan bagi perseroan untuk meningkatkan nilai emisi menjadi Rp800 miliar, atau 60% lebih tinggi dari penawaran.“Hal tersebut akan diputuskan dalam waktu dekat, tapi indikasinya kami akan ambil sampai Rp800 miliar,” ujarnya kepada Bisnis, Senin 18 Juni 2012.Sebagai informasi, bank syariah pertama di Indonesia ini memang mewacanakan penerbitan subdebt Rp800 miliar sejak pertengahan Maret lalu.Namun, pada saat paparan publik nilai emisi tersebut diturunkan menjadi Rp500 miliar, meskipun perseroan membuka peluang menaikan nilai emisi hingga Rp800 miliar, jika terjadi oversubcribed.Emisi tersebut merupakan bagian dari Penerbitan Umum Berkelanjutan dengan target total Rp1,5 triliun, yang bisa dilaksanakan hingga 2 tahun mendatang.Hendiarto menambahkan perseroan bersama dengan penjamin pelaksana emisi (underwriter) juga telah menetapkan tingkat bagi hasil subdebt tersebut, yakni ekuivalen 10,125%.“Melihat kondisi market saat ini, tingkat bagi hasil tersebut relatif fair [adil],” ujarnya.Sebelumnya perseroan bersama dengan underwriter telah menetapkan indikasi bagi hasil subdebt berjangka waktu 10 tahun sebesar 9,5%--10,5%. Terdapat opsi beli (call option) pada tahun kelima untuk subdebt tersebut.Dengan peningkatan emisi tahap I, paparnya, perseroan merencanakan penerbitan subdebt tahap II akan dilakukan pada semester I tahun depan.Sebelumnya perseroan membuka opsi penerbitan tahap II pada Semester II/2012.“Emisi tahap II paling cepat tahun depan. Mungkin semester I,” jelasnya.Surat berharga syaraih ini menggunakan akad mudharabah dengan sistem bagi hasil dari pendapatan pembiayaan berdenominasi Rupiah perseroan secara keseluruhan (mudharabah, musyarakah, murabahah, salam, ijarah dan istishna).Dalam emisi ini, perseroan dibantu PT Bahana Securities sebagai lead underwriter dan PT Danareksa Sekurita dan PT Indo Premier Securities sebagai underwriter Adapun entitas yang bertindak sebagai wali amanat adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk.Penerbitan sukuk ini juga telah memperoleh peringkat idA(sy) (Single A Syariah) dari Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), sedangkan peringkat idA+ didapat perseroan sebagai emiten penerbit sukuk.Hasil dari emisi ini dapat diperhitungkan sebagai modal pelengkap bawah (lower tier II) dari perseroan. Hasil emisi dari sukuk ini akan meningkatkan rasio kecukupan modal menjadi 14%, dengan ekspansi pembiayaan sebesar Rp5 triliun. (bas)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel