HERO dapat suntikan dana segar Rp383,07 miliar

Bisnis.com,20 Jun 2012, 22:39 WIB
Penulis: Erly Rusiawati

 

JAKARTA—Pengelola pusat perbelanjaan PT Hero Supermarket Tbk mendapatkan suntikan dana segar untuk melakukan refinancing utang senilai Rp383,07 miliar.
 
Sekertaris Perusahaan Hero Supermarket Vivien Goh menyebut bahwa suntikan tersebut didapat dari DFI Treasury Limited yang merupakan pihak terafiliasi perseroan.
 
"Pinjaman tidak terikat dari DFIT dalam jumlah maksimal US$60 juta, atau Rp544,08 miliar berdasarkan perjanjian pinjaman yang telah ditandatangani oleh perseroan dan DFIT pada 18 Juni 2012," jelasnya dalam dokumen keterbukaan yang disampaikan hari ini, Rabu (20/6/2012).
 
Utang perseroan senilai Rp383,07 miliar terdiri dari utang kepada 5 bank yakni Standard Chartered Bank, Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, PT ANZ Panin Bank, serta Citibank N.A. Meski nilai pinjaman yang diberikan lebih besar dibanding utang yang akan dibayar perseroan, tetapi alokasi penggunaan sisa pinjaman tidak dijelaskan lebih lanjut. 
 
Pinjaman yang didapat perseroan termasuk dalam transaksi afiliasi, sebab DFI Treasury Limited dan Hero sama-sama berada di bawah payung Dairy Farm International Holdings Limited. Selain itu, pinjaman juga termasuk ke dalam transaksi material, karena jumlahnya mencapai 38,62% jumlah ekuitas perseroan.
 
Untuk pinjaman tersebut, emiten berkode saham HERO tersebut tidak memberikan jaminan apapun kepada DFIT. Suku bunga untuk pinjaman tersebut sebesar 6-bulan JIBOR ditambah 1% per tahun, dengan jangka waktu pinjaman selama 3 tahun.
 
"Tingkat suku bunga pinjaman adalah 1.00% per tahun diatas 6 bulan JIBOR yang mana lebih rendah dibandingkan dengan tingkat suku bunga pinjaman oleh lembaga keuangan pada umumnya yaitu 4.41% per tahun diatas 6 bulan JIBOR," jelasnya.
 
Berdasarkan laporan keuangan per Desember 2011, kisaran bunga utang Hero kepada 4 bank tersebut berada di rentang 7,6%—9%. Berdasarkan laporan keuangan proforma 2011, suntikan yang diberikan DFIT bakal mengurangi beban keuangan sebesar 11,09%, dari Rp26,2 miliar menjadi 23,29 miliar.
 
Menyusutnya beban keuangan berimbas pada kenaikan laba bersih sebesar Rp2,18 miliar, dari Rp273,59 miliar menjadi Rp275,76 miliar. (sut)
 
 
 
 
 

ARTIKEL MENARIK LAINNYA >>>

 

ARTIKEL KABAR24 >>>

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini