JAKARTA: Bank Indonesia terus mengawasi pertumbuhan pembiayaan konsumer di industri bank syariah yang saat ini telah mendominasi total portofolio pinjamanDwiyantyo , Asisten Direktur Divisi Pengaturan Perbankan Syariah Bank Indonesia (BI), mengatakan ada perpindahan portofolio yang signikan dari pembiayaan produktif ke konsumtif dalam 3 tahun terakhir.“Ada shifting kue pembiayaan dari modal kerja dan investasi ke pembiayaan konsumtif,” ujarnya hari ini Kamis (5/7).Lebih rinci dia menjelaskan pada 2004 pembiayaan modal kerja masih mendominasi dengan portofolio di atas 50% dari total pinjaman. Pembiayaan modal kerja tersebut bergerak stabil dengan kecenderung meningkat hingga 2007.Namun, pasca 2007, pembiayaan modal kerja tersebut mengalami penurunan porsi secara gradual hingga saat ini. Sebaliknya pembiayaan konsumer mengalami pertumbuhan porsi secara gradual dengan peningkatan signifikan pada 2011 lalu.“Hingga Maret hampir 47% dari total pembiayaan adalah konsumtif. Ini merupakan catatan yang harus kami sikapi,” jelasnya.Pembiayaan konsumer saat ini masih didominasi oleh akad qardh yang a.l. terdiri dana talangan haji dan gadai emas. Khusus untuk gadai emas, bank sentral sudah melihat ada pertumbuhan yang tidak sehat pada tahun lalu sehingga memperketat aturan mengenai produk tersebut.Dwiyanto menegaskan BI akan terus mengawasi pertumbuhan pembiayaan konsumer pada sektor kendaraan bermotor dan perumahaan yang saat ini mendapatkan insentif uang muka yang lebih ringan dibandingkan dengan konvensional.“Kami melihat peluang bisnis yang diikuti oleh banyak pelaku usaha sering mengabaikan prinsip kehati-hatian. Ini yang pernah terjadi pada gadai emas dan kemudian kami atur kembali.”Bila terjadi pertumbuhan pembiayaan yang tidaks sehat, lanjutnya, BI akan segera menaikan batas minimal uang muka kendaraan bermotor dan perumahan yang sama dengan konvensional. (faa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel