JAKARTA: Perbankan nasional gencar menarik ekses likuiditas di Bank Indonesia selama bulan lalu yang dipengaruhi oleh tingginya permintaan kredit dan Dolar Amerika Serikat.Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), ekses likuditas perbankan nasional yang ditempatkan di bank sentral berkurang sebesar Rp40,35 triliun selama sebulan dari Rp390,97 triliun pada Akhir Mei menjadi Rp350,62 triliun pada akhir Juni.Penurunan terbesar terjadi pada sejumlah instrumen Operasi Pasar Terbuka (OPT) dengan total penarikan dana sebesar Rp55,47 triliun selama sebulan.Portofolio penempatan berjangka (term deposit) anjlok sekitar Rp39,99 triliun dalam sebulan yang kemudian diikuti instrumen reverse repo sebesar Rp9,55 triliun dan Sertifikat Bank Indonesia sekitar Rp5,93 triliun.Sementara itu, instrumen deposit facility di bank sentral sedikit meningkat pada Juni lalu menjadi Rp112,11 triliun dibandingkan dengan bulan sebelumnya Rp96,99 triliun.Difi A. Johansyah, Direktur Grup Humas BI, mengatakan penurunan instrumen moneter tersebut terkait dengan ekspansi kredit perbankan nasional yang meningkat 28% sampai pertengahan Juni.“Ada ekses likuiditas yang dipakai untuk mendukung ekspansi kredit,” ujarnya kepada Bisnis, hari ini, Senin (9/7).Destry Damayanti, Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk, juga mengatakan hal yang sama. “Kredit sampai Juni tumbuh 28% sehingga bank menarik sebagian ekses likuditas yang selama ini ditempatkan di BI.”Sebelumnya Deputi Gubernur BI Muliaman D. Hadad mengatakan pertumbuhan kredit perbankan nasional terus meningkat dan menembus 28% pada pertengahan Juni lalu.Meski demikian dia belum mau mengungkapkan pertumbuhan kredit sampai akhir Juni karena masih menunggu Rapat Dewan Gubernur. (Faa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel