BUKOPIN Ekspansi Bisnis Mikro di Jawa Barat

Bisnis.com,10 Jul 2012, 15:56 WIB
Penulis: Muhamad Yamin

 

BANDUNG: Bank Bukopin Cabang Bandung menyiapkan ekspansi bisnis mikro dengan membidik pembukaan 5 kantor swamitra di Jawa Barat antara lain di Sukabumi, Garut, Cianjur. 
 
Pemimpin Cabang Bank Bukopin Bandung Afrizal Naim mengatakan bisnis mikro merupakan salah satu lini usaha yang akan dikembangkan karena bisnisnya sangat potensial dalam 5 tahun ke depan.
 
Menurut dia,  bisnis mikro diharapkan dapat menyumbang pendapatan yang signifikan karena margin bunga tergolong menjanjikan, meskipun dihadapkan pada biaya operasional dan tingkat risiko kredit yang tergolong tinggi.
 
“Bisnis mikro swamitra Bukopin ini berjalan sejak 1998 yang disalurkan melalui koperasi. Lalu pada 2008 bisnisnya ditingkatkan melalui 8 outlet yang melayani kredit langsung ke pelaku usaha mikro,” jelasnya di sela-sela Perayaan Ulang Tahun Bank Bukopin ke-42 di Bandung hari ini, Selasa (10/7/2012).
 
Afrizal menuturkan untuk pengembangan kantor besar swamitra ini akan disiapkan investasi Rp5 miliar per kantor  dengan fokus bisnis mayoritas masih di kredit mikro perdagangan.
 
Manager Divisi Penjualan Produk Mikro Bank Bukopin Bandung Ahmad Rustandi menjelaskan menuturkan penyaluran kredit mikro saat ini memang masih kecil sekitar Rp80 miliar sehingga perlu ekspansi dengan membuka kantor baru.
 
Selama ini, katanya, sebagian kredit mikro disalurkan melalui koperasi untuk membiayai usaha mikro yang feasible namun belum bankable. Saat ini, terdapat 10 koperasi binaan yang langsung bermitra dengan Bank Bukopin Bandung.
 
“Selain itu, kami juga mengembangkan kantor swamitra yang melayani kredit mikro secara langsung kepada pengusaha khususnya di pasar-pasar dengan plafon kredit di bawah Rp500 juta,” tuturnya.
 
Dia menambahkan saat ini terdapat 14 kantor swamitra yang tersebar di Bandung, tasikmalaya, Cirebon dan Bogor serta akan dikembangkan ke daerah lainnya seperti Sukabumi, Cianjur dan Garut.  
 
Ahmad menjelaskan mulai tahun ini, kredit mikro diperluas dari sektor perdagangan ke pertanian seperti kredit yang dikucurkan melalui sentra petani bawang di Cirebon yang memiliki tata kelola bisnis tergolong bankable.
 
Selain itu, katanya, pihaknya juga tengah menjajaki pembiayaan untuk sejumlah sentra pertanian lainnya seperti sentra jagung di Bandung.
 
“Khususnya untuk pertanian yang memiliki pola sistem pengelolaan bisnis yang feasible dan bankable mulai penanaman, pemeliharaan, panen sampai pemasaran semuanya ditata dengan baik,” jelasnya. (sut)
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Sutarno
Terkini