VALAS: Spekulasi China dorong penguatan mata uang Asia

Bisnis.com,16 Jul 2012, 22:31 WIB
Penulis: Andhina Wulandari

HONG KONG: Mata uang Asia menguat dipicu spekulasi adanya kebijakan China untuk mendongkrak ekonomi.

Nilai tukar ringgit Malaysia dan Korea Selatan menguat untuk hari kedua setelah Perdana Menteri China Wen Jiabao mengatakan belum ada momentum untuk pemulihan ekonomi.

"Ada beberapa spekulasi bahwa pertemuan tingkat tinggi antara pembuat kebijakan di China akan mengarah pada langkah-langkah stimulus," kata Sacha Tihanyi, Pakar Mata Uang Senior di Scotiabank Hong Kong.

Menurut data yang dikumpulkan Bloomberg, ringgit menguat 0,4% menjadi 3,17 per dolar di Kuala Lumpur. Won ditutup 0,3% lebih kuat pada posisi 1.147 sedangkan peso Filipina naik 0,3% menjadi 41,863 dan rupee menguat 0,1% menjadi 55,08.

 

Sementara itu, baht melemah 0,1% menjadi 31,62 terhadap dolar AS. Mata uang Thailand tersebut sempat menyentuh level 31,58, posisi tertinggi dalam 1 pekan.

Adapun, nilai tukar yuan diperdagangkan sedikit berubah pada 6,3787 terhadap dolar AS di Shanghai, menghentikan kemerosotan selama 3 hari.

 

Di Indonesia, rupiah turun 0,4% menjadi 9.484 per dolar, dolar Taiwan stabil pada level NT$ 30,01 dan dong Vietnam sedikit berubah pada 20.863.

 

"China harus bertindak secepat mungkin untuk menjaga pertumbuhan," kata Banny Lam, Kepala Ekonom CCB Internasional Securities Ltd. (arh)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Lestari Ciptaningtyas
Terkini