JAKARTA: Bank Chinatrust Indonesia, anak usaha Chinatrust Commercial Bank asal Taiwan, menggenjot dana valuta asing ritel dengan mengandalkan sejumlah promosi dalam simpanan berdenominasi Dolar AS.Inayat Hisyam, Head of Retail Banking Group Bank Chinatrust Indonesia (BCI), mengatakan perseroan menargetkan dana valuta asing (valas) ritel meningkat sebesar 25%--30% hingga akhir 2012 dibandingkan dengan posisi semester I/2012 yang berada pada Rp500 miliar atau sekitar US$53,19 juta“Target tersebut secara persentase memang cukup besar, namun kalau nilainya tidak telalu besar. Kami optimis target tersebut dapat terpenuhi karena telah menyiapkan produk yang diharapkan dapat meningkatkan dana valas,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (24/7).Salah satu produk yang diandalkan untuk mengejar target tersebut adalah Chinatrust USD Saving Account yang menawarkan biaya transfer dana ke Taiwan secara gratis. Kegiatan transfer dana tersebut menggandeng Chinatrust Commercial Bank yang tidak lain adalah induk usaha BCI.Selain itu, perseroan juga menawarkan sejumlah hadiah langsung bagi nasabah yang menyimpan dana valasnya untuk jangka waktu tertentu.Inayat menjelaskan produk tersebut sengaja diluncurkan untuk meningkatkan nasabah ritel yang diharapkan mencapai 4.000 orang pada akhir tahun ini, atau meningkat sekitar 30% dari akhir tahun lalu.Hingga tengah tahun, jumlah nasabah ritel telah ,menembus 3.700 orang, atau telah mencapai 70% dari target pertumbuhan tahun ini.“Kami genjot nasabah ritel karena potensinya sangat besar, mengingat ada 10.000 orang Taiwan yang selama ini tinggal di Indonesia,” ujarnya.Apalagi, lanjutnya, volume perdagangan Indonesia-Taiwan selama ini cukup besar yang tercatat mencapai US$6 miliar setiap tahunnya, terdiri atas US$2,8 miliar nilai impor dan US$3,2 miliar nilai ekspor.“Sebagai Bank yang satu-satunya yang dimiliki oleh Taiwan kami harus menyediakan produk untuk menangkap kebutuhan bagi para warga Taiwan maupun warga Indonesia yang memiliki hubungan dengan Taiwan,” ujarnya.Inayat menambahkan, faktor lain perseroan menggenjot likuiditas valas adalah untuk membiayai ekspansi kredit dengan denominasi Dolar AS. “Pinjaman valas kami cukup besar, sehingga dana ritel diharapkan dapat membantu untuk ekspansi tersebut,” ujarnya.Sejak beberapa tahun terakhir BCI mulai aktif menggarap nasabah ritel, setelah sebelumnya lebih banyak fokus pada nasabah korporasi. Untuk menggenjot nasabah ritel, perseroan telah meluncurkan layanan anjungan tunai mandiri pada awal triwulan II lalu.Selain itu, perseroan juga telah meluncurkan tabungan premium yang menawarkan bunga sampai setara dengan bunga wajar Lembaga Penjamin Simpanan yang saat ini berada pada 5,5%.Dari sisi penyaluran kredit, perseroan mengandalkan produk Kredit Tanpa Agunan (KTA) dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bagi nasabah ritel. Kredit ritel telah memiliki aset sekitar Rp250 miliar pada akhir Semester I/2012, meningkat sekitar 15% dari setahun yang lalu.“Pertumbuhan yang tinggi terjadi KTA, dengan booking volume kredit telah meningkat 35% sejak awal tahun. Kami harapkan hingga akhir tahun booking volume KTA meningkat sebesar 50%,” ujarnya. (faa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel