JAKARTA: Dana valuta asing jangka pendek yang dikelola oleh Bank Indonesia terus meningkat seiring tingginya permintaan terhadap instrumen penempatan berjangka berdenominasi dolar AS.
Difi A. Johansyah, Direktur Grup Humas Bank Indonesia, mengatakan total outstanding instrument penempatan berjangka (term deposit) valuta asing berhasil menembus US$2,36 miliar setelah lelang Rabu kemarin meraup US$980 juta.
Dia menjelaskan pada lelang kemarin bank sentral menetapkan pagu indikatif sebesar US$800 juta. Namun karena besarnya permintaan dari bank untuk menempatkan dana valasnya, BI menaikan penyerapan menjadi US$980 juta.
“Rinciannya untuk tenor 7 hari senilai US$80 juta dengan bunga rata-rata tertimbang 0,13%,” ujarnya Kamis (26/7).
Selanjutnya, tenor 14 hari berhasil menyerap US$ 420 juta dengan bunga rrt sebesar 0,148%. Adapun untuk tenor 1 bulan berhasil menyerap US$480 juta dengan bunga rrt sebesar 0,179 %.
BI mengandalkan term deposit valas sebagai outlet bagi bank yang kelebihan likuiditas Dolar AS. Dana ini akan disalurkan BI kepada bank yang kesulitan likuiditas Dolar AS jangka pendek.(mmh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel