JAKARTA: PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk meraih laba bersih konsolidasi yang lebih rendah dibandingkan dengan non konsolidasi atau hanya bank karena adanya ketentuan akuntansi yang mengeliminasi laba akibat penarikan dividenBank yang dikendalikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat tersebut mengumpulkan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp600,02 miliar, lebih rendah Rp10,65 miliar dibandingkan laba bank only yang tercatat Rp610,67 miliar.Bien Subiantoro, Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJB), menjelaskan hal tersebut disebabkan karena adanya ketentuanPernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang mengatur penarikan dividen pada anak usaha diperhitungan dalam laporan keuangan tahun berjalan."Karena kami memutuskan akan menarik dividen Rp11 miliar pada BJB Syariah maka itu langsung diperhitungkan pada laba tahun berjalan. Padahal kinerja BJB syariah saat ini kurang bagus dengan baru mengumpulkan laba Rp1 miliar, sehingga ada selisih Rp10 miliar yang akhirnya menyebabkan laba konsolidasi lebih rendah," ujarnya Senin (30/7)Untuk itu, lanjutnya, perseroan berencana untuk tidak menarik dividen dari BJB syariah pada tahun mendatang agar tidak terulang lagi kejadian laba konsolidasi lebih rendah dari bank only."Namun itu sebenarnya tidak mempengaruhi profit kami yang sebenarnya. Jadi bukan karena ada uang hilang atau terjadi fraud [kecurangan]," ujarnya. (faa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel