JAKARTA: PT Bank Syariah Bukopin akan memperkuat layanan pengelolaan dana atau cash management dengan menargetkan penambahan 10 perusahaan mitra, guna mengembangkan dana pihak ketiga dan pendapatan berbasis komisi.
Riyanto, Direktur Utama Bank Syariah Bukopin (BSB), mengatakan perseroan tidak menargetkan terlalu banyak dalam pengembangan layanan cash management karena membutuhkan waktu dalam implementasinya.
“Dalam layanan cash management itu butuh waktu dalam implementasinya. Namun kami targetkan bisa menambah 10 perusahaan lagi dalam layanan cash management,” ujarnya dalam acara buka bersama dengan media massa, Kamis (9/8/2012).
Dia menjelaskan saat ini perseroan telah memberikan layanan cash management untuk 50 perusahaan. Transaksi yang dilakukan dalam layanan cash management itu mencapai Rp40 miliar per hari. “Cash management diperlukan untuk menopang kinerja kami dalam meningkatkan funding [dana pihak ketiga/DPK] dan fee based income,” ujarnya.
Hingga akhir Juni 2012, perseroan mengumpulkan DPK sebesar Rp2,48 triliun, meningkat 42,67% dari setahun sebelumnya. Sementara itu, pembiayaan juga meningkat 42,85% menjadi Rp2,32 triliun.
Peningkatan tersebut diiringi oleh kenaikan total aet menjadi Rp3,16 triliun, meningkat 41,66%. Perseroan mencatatkan rasio kecukupan modal (CAR) seebsar 13,25% dan rasio pembiayaan bermasalah (NPF) sebesar 2,68%.(msb)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel