LIBUR LEBARAN: Monas jadi tujuan berwisata warga Jabodetabek

Bisnis.com,21 Agt 2012, 12:27 WIB
Penulis: Deriz Syarief

JAKARTA: Monumen Nasional (Monas) atau dikenal sebagai salah satu ikon khas kota Jakarta yang terletak tepat di tengah Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat pada H+2 Idul Fitri ini menjadi pilihan sebagian masyarakat Jakarta yang ingin menghabiskan masa liburnya.Andi W., warga asal Kalibata, Jakarta Selatan membawa istri dan dua anaknya memilih untuk mengunjungi Monas. Dengan membawa beberapa bekal makanan dan minuman, dia mengatakan ingin menikmati kawasan Monas.“Ya mau liburan saja di Monas mumpung masih belum masuk kerja, kebetulan tahun ini saya sekeluarga tidak mudik ke Purworejo. Tadinya mau ke Ragunan, tapi anak-anak malah penginnya ke Monas,” tutur Bapak paruh baya kepada Bisnis saat turun di Halte TransJakarta Monas, Selasa (21/8/2012).Padahal, lanjutnya, pada malam takbiran Sabtu lalu dirinya sudah mengajak istri dan dua anaknya ke Monas. “Pas malam takbiran Monas rame sekali, banyak penjual jajanan dan baju-baju lebaran. Banyak juga yang main petasan. Rupanya anak-anak saya ketagihan dan pengin ke Monas lagi. Kali ini ingin ke puncak Monas,” imbuhnya.Berdasarkan pantauan Bisnis pada pagi ini terlihat banyak keluarga dengan membawa anak-anak mereka yang sebagian mengenakan topi, beberapa yang lain menggunakan payung karena panasnya udara hari ini. Delman dengan berbagai hiasannya tampak penuh dengan muatan anak-anak.Monas memang bisa menjadi pilihan untuk berwisata bersama keluarga sekaligus mengajak anak-anak mengenal sejarah. Pembangunan Monas setinggi 132 meter pada 1961 dimaksudkan untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari Belanda. Monas beroperasi mulai Pukul 09:00 - 16:00 WIB.  Yang paling terkenal dari Monas adalah pada bagian puncaknya terdapat lidah api yang dilapisi emas seberat 45 kg. (faa) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Dara Aziliya
Terkini