JAKARTA: Sejumlah perusahaan pembiayaan mengandalkan fasilitas kredit perbankan dalam melakukan ekspansi bisnis pada semester II dan awal tahun depan.
Sementara itu, sejumlah multifinance mengandalkan dana internal untuk melunasi surat utang yang akan jatuh tempo pada semester II ini.
Salah satu multifinance yang mengandalkan kredit perbankan adalah PT Trihamas Finance yang memutuskan untuk menunda emisi surat utang jangka menengah (medium term notes) senilai Rp200 miliar.
“Sementara ini rencana obligasi ditunda dulu. Kami masih mengandalkan pinjaman bank yang sampai akhir tahun masih longgar,” ujar Ronny Effendy, Direktur Utama Trihamas, kepada Bisnis, Minggu (26/8).
Berdasarkan data Bapepam-LK, industri multifinance masih memiliki fasilitas kredit belum ditarik dari perbankan, yang relatif tinggi. Pada akhir Juni 2012, fasilitas pinjaman yang belum ditarik mencapai Rp76,6 triliun, meningkat dibandingkan beberapa bulan sebelumnya.
Wiwie Kurnia, Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), menilai peningkatan fasilitas pinjaman yang belum ditarik merupakan hal yang normal karena mengikuti ekspansi multifinance.
“Pinjaman belum ditarik merupakan hal biasa tergantung kebutuhan dan situasi di perusahaan pembiayaan,” ujarnya.
Hingga Juni 2012, pinjaman perbankan yang diterima oleh multifinance mencapai Rp201,85 triliun, meningkat 23,15% dari setahun sebelumnya yang tercatat Rp163,91 triliun. Sementara itu, piutang pembiayaan industri mencapai Rp283,74 triliun dari setahun sebelumnya Rp212,44 triliun.(msb)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel