BURSA EROPA: Berbagai sektor tumbangkan bursa London

Bisnis.com,05 Sep 2012, 07:16 WIB
Penulis: News Editor

JAKARTA: Indeks saham Inggris berakhir melemah pada perdagangan sesi Selasa, terbebani oleh saham perusahaan tambang, perbankan dan tembakau, sementara laporan dari British Retail Consortium menunjukkan bahwa Olimpiade gagal mendongkrak penjualan ritel keseluruhan pada bulan Agustus.Indeks FTSE 100 turun 1,5% ditutup pada level 5.672,01, level terendah indeks sejak 2 Agustus.British Retail Consortium Selasa mengatakan bahwa Inggris nilai penjualan ritel Inggris turun sebesar 0,4% pada bulan Agustus dari periode tahun sebelumnya. Menurut BRC, hasil di Agustus merupakan “pertumbuhan penjualan terburuk tahun ini.”“Ini jelas orang diserap oleh Olimpiade yang megah namun sedikit minat dalam berbelanja,” kata Stephen Robertson, direktur umum BRC.Indeks pembelian manajer Markit/CIPS, atau PMI, yang sengaja dirilis sehari lebih awal, naik menjadi 53,7 pada bulan Agustus naik dari 51,0 pada bulan Juli, lonjakan terkuat dalam lima bulan terakhir.Saham di Eropa jatuh setelah Moody’s Investor Services pada hari Selasa memperingatkan bahwa Uni Eropa berpeluang kehilangan peringkat utang tripel-A-nya.Saham tambang memimpin penurunan di FTSE, setelah saham Eurasian Natural Resources Corp merosot 0,4% dan Kazakhmys PLC turun 2,1%. Rio Tinto PLC turun 2,6% dan BHP Billiton PLC turun 1,5%.Perbankan besar juga menambah beban penurunan di indeks, dengan saham Standard Chartered PLC turun 1,9%, HSBC Holdings PLC turun 1,2% dan Barclays PLC turun 1,7%. Royal Bank of Scotland Group PLC turun 2,6% setelah Investec turunkan nilai sahamnya menjadi ‘hold’ dari ‘buy’.Perusahaan tembakau juga menambah tekanan, dengan saham British American Tobacco PLC bergerak turun 1,9% dan Imperial Tobacco Group PLC turun sebesar 1,5%. Menurut laporan pers beberapa pemerintah Rusia sedang mempertimbangkan larangan merokok di tempat umum serta larangan iklan rokok.(api)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Lingga Sukatma Wiangga
Terkini