KEBIAJAKN THE FED: Quantitative easing pacu perekonomian global

Bisnis.com,14 Sep 2012, 17:42 WIB
Penulis: Diena Lestari

JAKARTA: Digulirkannya kebijakan quantitative easing ke-3 oleh The Federal Reserve (Bank Sentral AS) senilai US$40 miliar/ bulan diproyeksi akan berdampak positif terhadap perekonomian global, dengan catatan hal tersebut diiringi oleh pemulihan perekonomian di Eropa. 

Plt. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan penggelontoran quantitative easing tahap III dimaksudkan untuk mempercepat pemulihan ekonomi Amerika Serikat ke tingkat yang diharapkan. 

“Sejauh ini Amerika kan recovery-nya lambat, jadi kita lihat quantitative easing ke-3 ini punya dampak positif terhadap ekonomi Amerika. Jadi untuk global juga akan positif lah," ujarnya di kantor Kemenkeu, Jumat (15/9/2012). 

Dampaknya terhadap perekonomian Indonesia, kata Bambang, sangat bergantung pada seberapa besar recovery yang ditimbulkan quantitative easing ke-3 terhadap perekonomian global. Pasalnya, perekonomian domestik terpengaruh oleh kondisi eksternal yang masih dibayangi krisis utang yang membelit negara-negara di zona Eropa. 

"Kita kan mengikuti global. Sekarang yang kita waspadai terutama kan Eropa. Kalau Eropa belum ada kebijakan yang signifikan berarti kita masih harus waspada bahwa slow down akan berlangsung lebih lama," tuturnya. 

Bambang pesimistis kucuran quantitative easing ke-3  akan berdampak signifikan terhadap ekonomi global. Menurutnya, kondisi global menuntut kombinasi pemulihan di AS dan Eropa sebagai dua perekonomian terbesar di dunia. 

"Jadi Amerika tidak bisa sendirian. Kalau sudah Amerika dan Eropa, nanti berdampak ke China dan Jepang, baru ke negara seperti Indonesia," ujarnya.Seperti diberitakan Bisnis, The Federal Reserve atau The Fed (Bank Sentral AS) akhirnya mengumumkan rencananya untuk membeli pinjaman properti (debt mortgage) US$40 miliar per bulan dalam kebijakan QE3 (quantitatives easing putaran ke-3).Ben S. Bernanke, Gubernur Bank Sentral AS, mengatakan kebijakan tersebut diambil untuk menopang pertumbuhan ekonomi dan menekan angka pengangguran di Negeri Paman Sam tersebut.(msb) (Foto: coffintrader.blogspot.com)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Novita Sari Simamora
Terkini