FILM ANTI-ISLAM: Ayatollah Kutuk Produser Film Menghina Nabi Muhammad SAW

Bisnis.com,14 Sep 2012, 09:29 WIB
Penulis: News Editor

TEHERAN: Pemimpin Spiritual Revolusi Islam Iran Ayatollah Sayid Ali Khamenei di dalam pesan kepada bangsa Iran dan umat Muslim seluruh dunia mengutuk film penistaan baru-baru ini yang anti-Islam oleh seorang pembuat film Amerika-Israel di AS.

Ayatollah Khamenei, Kamis (13/9), mengatakan tersangka utama aksi kejahatan semacam itu yang menghujat Nabi Besar Muhammad SAW adalah rejim Zionis dan AS, yang mesti diseret ke pengadilan.

Pemimpin Spiritual Iran tersebut menyatakan jika Pemerintah AS “tulus” dalam tuduhannya bahwa negara itu “tidak memiliki peran apapun dalam tindakan anti-Islam semacam itu”, maka Washington wajib berbuat sekuatmungkin untuk menyeret pelaku aksi kejahatan semacam itu ke pengadilan.

Menurutnya, semua musuh Islam sekali lagi menghujat Nabi Muhammad SAW dengan membuat film gila semacam itu, demikian laporan IRNA yang dipantau di Jakarta, Jumat pagi (14/9). (ilustrasi/foto: presstv.com)

“Kalau mereka [AS dan Barat] tidak mendukung upaya anti-Islam sebelumnya yang dilakukan oleh penulis Inggris penghujat Islam Salman Rushdie, pembuat karikatur Denmark, tokoh agama Amerika yang membakar Kita Suci Al-Qur’an, dan peluncuran puluhan film anti-Islam, hari ini kita takkan menyaksikan dosa tak terampunkan seperti ini yang dilakukan oleh mereka,” tambah Ayatollah.

Pemimpin spiritual itu menyatakan umat Muslim  - lelaki dan perempuan - harus menyadari bahwa upaya sia-sia oleh musuh itu setelah “Kebangkitan Islam (Arab Spring) “ adalah tanda betapa pentingnya peritwa tersebut dan itu juga adalah pertanda mengenai pertumbuhan dan perkembangannya.

Pada Rabu (12/9), pemerintah Mesir mencela film tersebut – “Innocence of Muslims” - sebagai menghujat Nabi Muhammad SAW dan tak bermoral. Pemerintah di Kairo juga menugaskan Kedutaan Besar Mesir di Washington menempuh upaya hukum terhadap pembuat film menghina tersebut. (antara/irna/oana/yus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: David Eka Issetiabudi
Terkini