HARGA MINYAK: Kian dekati US$100

Bisnis.com,17 Sep 2012, 11:18 WIB
Penulis: Puput Jumantirawan

SINGAPURA: Harga minyak naik di perdagangan Asia Senin karena para dealer menyambut rencana Federal Reserve AS, yang akan meluncurkan stimulus guna mendorong ekonomi, demikian juga ketegangan di Timur Tengah juga turut mendorong harga.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Oktober naik 2 sen ke posisi US$99,02 per barel, sementara minyak mentah Brent North Sea penyerahan November naik 9 sen menjadi US$116,75 per barel.

IG Market mengatakan dalam laporannya bahwa harga minyak masih menunggu pengumuman Fed pada Kamis mendatang, di mana Fed akan memulai putaran ke tiga pembelian obligasi guna menstimulir ekonomi, yang dikenal sebagai quantitative easing (QE3).

Kontrak minyak mentah Brent North Sea telah mencapai tingkat tinggi dalam empat bulan Jumat lalu setelah pengumuman Fed.

Para demonstran anti Amerika Serikat telah memanaskan situasi di Timur Tengah yang kaya minyak dan negara-negara Muslim lainnya yang menentang peredaran flim berisikan penghinaan terhadap Nabi Muhammad.

Hal ini juga telah mendorong harga minyak mengalami kenaikan di tengah adanya kekhawatiran mengenai pasokan.

"Meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dapat mendorong harga minyak pada tingkat tinggi," kata IG Market dalam laporan tersebut. (Antara/Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Puput Jumantirawan
Terkini