PESAWAT ANGKUT MENENGAH: PT DI Dapat Komitmen Pesanan Dari Korsel

Bisnis.com,04 Okt 2012, 20:00 WIB
Penulis: Hery Trianto

JAKARTA: Produsen pesawat terbang nasional, PT Dirgantara Indonesia,  mendapat komitmen pesanan pesawat angkut kelas menengah dari Korea Selatan dan sejumlah negara Asean.Budi Santoso, Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (DI), menuturkan pembeli utama produknya saat ini adalah Kementerian Pertahanan, terutama untuk pesawat-pesawat militer.Pesanan terakhir Kemenhan adalah sembilan pesawat jenis CN-295 senilai US$325 juta, yang harus diselesaikan pembuatannya dalam tiga tahun.“Operator pesawat kita lainnya yang cukup besar adalah Korea Selatan [Korsel] untuk jenis CN-235. Sudah 20 pesawat di sana yang dibeli sejak 15 tahun yang lalu,” ujarnya usai Acara Serah Terima Pesawat CN-295 Kepada Kemenhan, Kamis (04/10/2012).Menurutnya, PT DI tengah menunggu pesanan pesawat angkut berikutnya dari Pemerintah Korsel menyusul usia CN-235 yang semakin menua.Pemerintah Korsel sudah mengutarakan minatnya atas produk-produk unggulan PT DI, tetapi untuk kepastian pembeliannya masih menunggu tuntas proses pemilihan umum di negaranya. “Mereka janji akan beli, tapi sekarang ini sedang Pemilu. Setelah Pemilu akan dibicarakan lagi,” jelasnya.Tidak hanya Korsel, lanjut Budi, sejumlah negara tetangga di Asia Tenggara juga tertarik untuk menggunakan pesawat buatan anak negeri.Dia mencontohkan Kementerian Pertanian Thailand sebagai salah satu pelanggan potensial, yang telah memanfaatkan pesawat CN-295 untuk program hujan buatan.“Negara-negara Asean sekarang ini berminat [terhadap produk PT DI], kami tinggal menunggu anggaran mereka disetujui oleh parlemennya,” ujar Budi.Andi Alisjahbana, Direktur Aerostruktur PT DI, menambahkan saat ini PT DI tengah fokus menyelesaikan pesanan Kementerian Pertahanan, yakni sembilan pesawat jenis CN-295 dengan nilai kontrak sebesar US$325 juta.Sesuai kontrak pembelian, kesembilan pesawat tersebut akan diserahkan setiap tahunnya tiga unit per tahun hingga 2014.“Produksi CN-295 bekerjasama dengan [Airbus Military] Spanyol dengan penggunaan komponen local sebesar 40%,” jelasnya.  (if) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Wan Ulfa Nur Zuhra
Terkini