JALUR KERETA API: Rute Jatinegara-Cikampek padat

Bisnis.com,10 Okt 2012, 11:50 WIB
Penulis: Arif Gunawan Sulistyono

JAKARTA: Kapasitas lintas kereta api jalur Jatinegara sampai Cikampek sudah masuk zona kritis pada siang hari seiring tingginya aktivitas kereta rel listrik sehingga perlu segera direalisasikan rel dwi ganda agar dapat memisahkan antara kereta jarak jauh dan KRL. Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan kapasitas lintas kereta api untuk segmen Jatinegara sampai dengan Cikampek masih cukup besar, namun tambahan frekuensi kereta api terkendala oleh tingginya aktivitas kereta rel listrik (KRL). "Kementerian Perhubungan akan mengejar pembangunan double-double track (DDT/ rel dwi ganda atau empat rel) lintas Manggarai-Cikarang agar memperlancar perjalanan kereta seiring akan selesainya pembangunan double track (jalur ganda) lintas Utara Jawa yakni Jakarta sampai Surabaya," kata Bambang Susantono, Rabu (10/10/2012). Dia menambahkan ketika double track lintas Utara Jawa selesai, ditarget pada akhir 2013, kapasitas perjalanan kereta api (KA) akan bertambah. "Setidaknya begitu double track Jawa selesai, DDT dikebut, sehingga 2014-2015 bisa selesai dan beroperasi," ucapnya. Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Tundjung Inderawan mengatakan pembangunan DDT Manggarai-Cikarang bertujuan antara lain untuk memisahkan pengoperasian antara kereta utama jarak jauh dari Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah dari dan ke Jakarta dengan pengoperasian KA Commuter KRL Jabodetabek. "Dengan dipisahkannya pengoperasian antara kereta api jarak jauh dengan KA Commuter Jabodetabek  tentunya akan bermanfaat untuk kelancaran perjalanan kedua jenis pelayanan KA tersebut dan sekaligus dapat meningkatkan kapasitas lintas," kata Tundjung. Selain itu tujuan pembangunan DDT Manggarai- Cikarang bertujuan untuk memperpanjang jalur  Commuter KRL Jabodetabek dan untuk meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api. (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Basilius Triharyanto
Terkini