SURABAYA--Perbankan syariah wilayah Jawa Timur mencatatkan pertumbuhan nominal aset pada Agustus 2012 sebesar 16,56%, lebih tinggi dibandingkan dengan nominal aset perbankan syariah nasional yang hanya 11,28%.Deputi Direktur Bank Indonesia Surabaya Bambang Wijanarko mengatakan total aset yang dicatatkan perbankan syariah Jawa Timur pada periode Desember 2011-Agustus 2012 sebesar Rp14,21 triliun, naik 16,56% dari posisi sebelumnya Rp12,19 triliun."Berdasarkan jenisnya kontribusi terbesar disumbang oleh unit usaha syariah [UUS] dengan kontribusi 24,63%, lalu Bank Perkreditan Rakyat Syariah [BPRS] sebesar 21,30%, dan Bank Umum Syariah [BUS] sebesar 14,07%," katanya dalam acara talkshow industri perbankan syariah, Rabu (17/10/2012).Dia menjelaskan berdasarkan regionalnya, area Jember yang meliputi Banyuwangi, Jember, Bondowoso, dan Situbondo, masih mencatatkan pertumbuhan aset terkecil yaitu hanya 7,09% atau Rp1,01 triliun. Adapun posisi tertinggi masih dipegang oleh area Surabaya yang mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 62,81% atau Rp8,92 triliun.Dari sisi pembiayaan, sambungnya, kinerja perbankan syariah Jawa Timur membukukan pertumbuhan sebesar 17,12% menjadi Rp10,89 triliun dari posisi Desember 2011 sebesar Rp9,3 triliun. Pertumbuhan pembiayaan tersebut masih di bawah pertumbuhan nasional yang mencapai 21,79% atau Rp164,15 triliun."Üntuk dana pihak ketiga [DPK] dari sisi angka masih cukup memuaskan tapi masih memiliki potensi yang bisa digarap lagi,"jelasnya.Per Agustus 2012, DPK perbankan syariah Jawa Timur tercatat sebesar Rp10,48 triliun, naik 7,64% dibandingkan dengan posisi Desember 2011 sebesar Rp9,59 triliun. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan DPK perbankan syariah nasional yang hanya 7,47%.Menurut Bambang, Jawa Timur selama ini merupakan wilayah yang menjadi tolak ukur industri perbankan syariah secara nasional sehingga wajar jika pertumbuhan industri perbankan syariah yang dicatatkan melampaui pertumbuhan secara nasional. "Apalagi tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Jatim tertinggi dibandingkan dengan provinsi lainnya. Jadi masih banyak potensi yang bisa digali di sini,"tuturnya.(msb)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel