YOGYAKARTA: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengakui realisasi penyaluran kredit sampai dengan triwulan III/2012 berjalan stagnan karena selektif dalam menyalurkan kredit.Hal itu diakui oleh Direktur Keuangan dan Internasional Bank Rakyat Indonesia Ahmad Baequni di Yogyakarta, Rabu (22/10).Baequni, mengakui pertumbuhan kredit BRI masih jauh di bawah pertumbuhan kredit pasar sebesar 24%.Dia menuturkan penyaluran kredit pada kuartal III/2012 hampir sama dengan kinerja kredit pada kuartal II/2012. Hanya saja, dia enggan menyebutkan angka pertumbuhan maupun realisasi nilai kredit yang disalurkan oleh perseroan pada periode tersebut."Kuartal tiga, pertumbuhan kredit tidak berbeda jauh dari kuartal dua atau hanya tumbuh tipis. Kami fokus pada mitigasi risiko dan kehati-hatian dalam pemberian kredit," katanya, Rabu (20/12).Pada semester I/2012, BRI hanya mencatat pertumbuhan kredit sebesar 14% dari sebelumnya Rp265 triliun menjadi Rp304 triliun. Pertumbuhan tersebut di bawah rata-rata pertumbuhan industri.Rendahnya pertumbuhan kredit tersebut menyebabkan pendapatan bunga bersih hanya tumbuh 3,07% menjadi Rp17,157 triliun dibandingkan sebelumnya Rp16,645 triliun.BRI merupakan Bank BUMN yang dikenal sebagai penyalur kredit untuk sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).Direktur Bisnis UMKM BRI Djarot Kusumayakti mengatakan sebanyak 35% dari total kredit yang disalurkan perseroan merupakan kredit khusus untuk nasabah mikro."Secara outstanding, nilai kredit mikro yang telah disalurkan sampai dengan saat ini mencapai Rp105 triliun - Rp110 triliun," katanya. (Bsi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel